Bisnis.com, CHICAGO--Emas berjangka berakhir lebih rendah pada Kamis pagi (19/9/2013) tetapi melonjak dalam perdagangan elektronik setelah Federal Reserve AS tidak akan mengurangi stimulus moneternya saat ini.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun US$1,8 atau 0,14% menjadi ditutup pada US$1.307,6 per ounce.
Menjelang pengumuman the Fed, emas menunggu di sekitar US$1.300 per ounce, diperdagangkan pada terendah enam minggu.
Harga itu berubah setelah The Fed mengatakan akan menunda pengurangan pembelian asetnya dan emas melonjak hampir 3% di atas harga penutupannya menjadi US$1.345,4 dolar per ounce dalam perdagangan elektronik.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), unit pengaturan kebijakan Federal Reserve AS, mengatakan pihaknya memutuskan untuk menunggu lebih banyak bukti bahwa kemajuan akan berkelanjutan sebelum mengatur laju pembelian, yang meningkatkan permintaan emas sebagai sebuah penyimpan nilai.
Sepanjang Selasa, harga emas turun 22% di tengah inflasi AS yang rendah dan reli di pasar saham.
Menurut Bloomberg, logam naik 70% dari akhir Desember 2008 sampai Juni 2011 ketika Fed memompa lebih dari dua triliun dolar AS ke dalam sistem keuangan melalui pembelian utang.
Perak untuk pengiriman Desember turun 22 sen, atau 1,01% menjadi ditutup pada US$21,564 per ounce. (ra)