Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik hingga hari kedua menjelang pembicaraan antara Amerika Serikat dan Rusia dalam mencari solusi soal konflik di Suriah.
Kontrak naik 1% setelah Menlu AS John Kerry bertemu dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Jenewa untuk membahas program penyerahan senjata kimia Suriah. Presiden Barack Obama tetap mengajukan opsi kemungkinan serangan ke Suriah, sedangkan Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan pemberontakan harus berhenti.
“Kami tetap khawatir dengan perkembangan sutuasi di Suriah,” ujar Chip Hodge, yang menguasai portofolio obligasi sumber daya alam senilai US$9 miliar sebagai senior managing director pada Manulife Asset Management di Boston sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (13/9/2013) .
Menurutnya, peluang akan ada resolusi positif atas segala kerumitan itu menipis.
Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober naik US$1,04 dan bertengger pada posisi US$108,60 per barel di bursa New York Mercantile Exchange. Sedangkan volume seluruh kontrak yang ditransaksikan tercatat 6% lebih rendah dari rata-rata 100 hari pada pukul 15.36 waktu setempat atau pukul 02.36 WIB.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik US$1,13 atau 1% dan berakhir pada posisi US$112,63 per barel di bursa ICE Futures Europe London. Kontrak untuk Oktober berakhir besok.
Kontrak yang cukup aktif selama November tersebut naik US$1,34 atau 1,2% menjadi US$111,53. Sedangkan volume kontrak 27% di atas rata-rata 100 hari.