Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak kelapa sawit naik untuk pertama kalinya dalam 4 hari, sebelum pemerintah melaporkan bahwa kemungkinan panen kedelai di AS akan lebih rendah dari prediksi setelah musim kering menghantam produktivitas, mengurangi pasokan minyak nabati global.
Harga minyak sawit untuk pengiriman November naik 0,5% ditutup pada 2.344 ringgit (US$716) per ton di Bursa Malaysia Derivatives.
Minyak sawit untuk pengiriman fisik September berada di 2.375 ringgit, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Petani kemungkinan bisa memanen 3,13 miliar gantang (bushel) kedelai, 3,7% lebih rendah dari prediksi bulan sebelumnya, menurut survei Bloomberg terhadap analis.
"Dalam beberapa pekan terakhir, iklim belum sangat mendukung untuk pertumbuhan tanaman kedelai, sehingga Anda dapat mengharapkan laporan menunjukkan penurunan yield," ujar Prathamesh Mallya, seorang analis di AnandRathi Komoditas Ltd.
Harga kedelai untuk November naik 0,3% menjadi US$13,625 per bushel di Chicago Board of Trade karena minyak kedelai untuk pengiriman Desember naik 0,3% menjadi 43,07 sen per pon.