Bisnis.com, JAKARTA – PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), emiten tambang batu bara milik Grup Bakrie, sudah menghabiskan anggaran eksplorasi tahun ini sebesar US$5,18 juta atau 55,58% dari total anggaran eksplorasi 2013 sebesar US$9,32 juta.
Khusus Agustus 2013, perseroan sudah gelontorkan US$514.262 atau 70,83% dari total anggaran eksplorasi Agustus tahun ini sebesar US$726.032. Dalam keterbukaan informasi, Kamis (12/9/2013), tertulis seluruh biaya eksplorasi pada Agustus ini dihabiskan hanya oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC), anak usaha perseroan.
Selama Agustus 2013 KPC melakukan pengeboran di Pit Inul East, Mustahil, Melawan West, Kanguru Extension, dan Pit B Bengalon. Pengeboran menggunakan metode lubang terbuka (open hole) dan lubang inti (cored hole). Total pengeboran yang selesai dijalankan sebesar 21.278 meter, terdiri darii 36 lubang terbuka dan 14 lubang inti.
Perseroan akan melanjutkan pengeboran di Pit Inul East, Pit Kanguru Extension, Pit Melawan West, dan Pit B/C pada September 2013.
Anak usaha perseroan yang lain, Gallo Oil (Jersey), Ltd., hingga saat ini belum mencatatkan biaya tambahan untuk aktivitas eksplorasi di Blok R2. Rencana selanjutnya, perusahaan akan menjajaki kemungkinan melakukan pemboran satu sumur eksplorasi bila situasi politik di Yaman stabil.
Serupa, belum ada aktivitas eksplorasi tambahan di Blok 13, Republik Yaman. Karena itu, belum ada biaya tambahan untuk aktivitas eksplorasi. Selanjutnya, perseroan berencana melakuan pemboran lanjutan di sumur Al Rizq #1. Di lokasi itu ditemuka adanya cadangan gas. Pemboran akan berjalan bila situasi politik Yaman sudah aman.