Bisnis.com, JAKARTA – Proses pemisahan investasi antara Bumi Plc dengan Grup Bakrie dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) molor lagi dan menjadi tidak pasti.
Dalam situs resminya, Bumi Plc menulis transaksi ini rumit dan ada hal-hal tertentu terkait pemisahan yang belum selesai dan berada di luar kuasa perusahaan. Namun, perusahaan terus mengupayakan pemisahan terjadi secepat mungkin sesuai dengan ketentuan keuangan yang disebutkan sebelumnya.
“Akibat diskusi yang masih berlangsung mengenai hal-hal ini, belum ada kepastian tentang waktu dan status pemisahan,” tulis pernyataan resmi Bumi Plc.
Amir Sambodo, Direktur Independen Non Eksekutf Bumi Plc, mengatakan perusahaan belum bisa menentukan waktu yang tepat untuk mengirimkan surat edaran yang berkaitan dengan pengambilan putusan atas proposal pemisahan yang diajukan Grup Bakrie. Sebab, perusahaan masih butuh waktu untuk mendiskusikan persiapan pendanaan dan perjanjian.
Agustus lalu, Bumi Plc berharap dapat melayangkan surat edaran kepada seluruh pemegang saham pada September 2013. Amir menambahkan meski perusahaan belum bisa memastikan waktu surat edaran, perusahaan mengusahakan tetap menyelesaikan transaksi pemisahan pada tahun ini.
“Ini kan transaksi besar, hanya masalah waktu saja. Kami belum bisa menetapkan dari sisi legalitas dan pembayaran,” katanya saat dihubungi Bisnis Selasa (10/9/2013).
Yang pasti, menurut Amir, sejauh ini tidak ada perubahan atas nilai transaksi pemisahan Grup Bakrie. Pada medio Juli lalu, Bumi Plc dan Vallar Investments UK Limited menandatangani perjanjian jual beli saham (sale and purchase agreement/ SPA) dengan Grup Bakrie.
Perjanjian ini berkaitan dengan penjualan 29,2% saham Bumi Plc di BUMI senilai US$501 juta. Perjanjian ditandatangani Long Haul Holdings Ltd, selaku entitas pengendali Grup Bakrie. Grup Bakrie harus menempatkan dana tunai senilai US$501 juta di escrow.