Bisnis.com, JAKARTA - Saham bergairah di hampir semua bursa dunia, tetapi nilai tukar yen melemah, obligasi turun, dan minyak jatuh dalam 3 hari.
Indeks MSCI All-Country naik 0,7% ke level 366,45 di sesi pembukaan bursa AS.
Standard & Poor’s 500 Index naik 1%. Harga tembaga naik 1,4% dan perak juga naik2,9%. Sebaliknya, minyak WITI turun 1%.
Nilai yen Jepang terantuk 0,8% dari 16 mata uang utama. Imbal hasil obligasi Pemerintah Inggris (gilts) 10 tahun naik tertinggi dalam 2 tahun.
Namun, Jakarta Composite Index (IHSG) terperosok 2,2% menyusul terjadinya rekor lemahnya perdagangan saham.
Ekonomi sedang menguat setelah selama 2 kuartal melemah. Sektor manufaktur ditaksir naik ke level tertinggi selama 16 bulan pada Agustus.
Pabrikan di kawasan Eropa juga melaju lebih cepat ketimbang prediksi semula. Manufaktur Spanyol, misalnya meraup untuk untuk kali pertama sejak April 2011.
"Ekspektasi pertumbuhan global terus berlangsung. Terjadinya penyesuaian kembali ekonomi China mendukung pertumbuhan moderat di dunia," ujar Michael Kurtz, chief global equity strategist Nomura Holdings Inc. (Bloomberg)