Bisnis.com, JAKARTA—Harga karet terus melemah hingga hari ketiga setelah aksi jual saham Asia memicu kekhawatiran lesunya permintaan regional terhadap komoditas bahan dasar ban tersebut.
Harga karet untuk pengiriman Januari di bursa Tokyo Commodity Exchange turun hingga 1,1% menjadi 257,9 yen per kilogram (US$2.652 per metrik ton) atau level terendah untuk kontrak paling aktif sejak 9 Agustus.
Kontrak diperdagangkan pada posisi 259,6 yen pada pukul 12.03 atau pukul 10.03 WIB dan turun 14% pada tahun ini.
Indeks saham acuan Asia turun hingga hari kelima dan diperdagangkan pada level terendah dalam enam pekan.
Saham emerging market terguncang pekan ini di tengah spekulasi bahwa pelarian modal keluar akan semakin cepat pada saat bank sentral AS diperkirakan akan memperketat pembelian obligasi.
“Aksi jual saham Asia melemahkan gairah investor atas kontrak karet,” ujar said Hideshi Matsunaga, seorang analis pada ACE Koeki Co. di Tokyo.
Para investor akan memantau hasil pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal AS pada Juli sebagai isyarat kapan pengetatan stimulus dilakukan.
Harga karet untuk pengiriman Januari sedikit berubah pada posisi 19.485 yuan (US$3.182) per ton di bursa Shanghai Futures Exchange.