Bisnis.com, JAKARTA — Harga tembaga menyentuh level tertinggi dalam 10 minggu dan menuju posisi tertinggi dalam 3 minggu terakhir setelah sejumlah data ekonomi AS menunjukkan perbaikan.
Tembaga untuk pengiriman Desember di Commodity Exchange New York naik 0,87% ke level US$336,95 per kilogram pada pukul 16:11 WIB hari ini, Jumat (16/8/2013). Sementara itu di Shanghai harga tembaga berada pada posisi US$7.395,25 per ton. Adapun di London Metal Exchange, karet tercatat menurun 0,12% ke posisi US$7.309 per ton setelah mencapai level tertinggi sejak awal Juni pada angka US$7.420.
Klaim tunjangan untuk pengangguran turun ke level terendah dalam 6 tahun sementara data MPI di New York naik pada bulan Agustus ini. Analis JPMorgan Securities Plc Fraser Jamieson mengatakan, tembaga akan berada pada level harga yang lebih tinggi dalam dekade mendatang.
Adapun perekonomian China, pengguna tembaga terbesar di dunia, juga turut menunjukkan perbaikan sehingga memberi pengaruh positif pada harga tembaga.
Premi tembaga di China tetap berada di posisi tertinggi sepanjang sejarah karena pengiriman tembaga yang sempat tertunda. Menurut peneliti dari CRU International Ltd, keterlambatan itu menyebabkan pasokan menipis. Data dari SMM Information & Technology Co menunjukkan biaya saat ini adalah US$185 per ton sedangkan pekan lalu bahkan mencapai US$210 per ton.
Kontrak pengiriman tembaga untuk bulan Desember ditutup naik 2,1% pada posisi 53.130 yuan (US$8.691) per ton di Shanghai Futures Exchange. Kenaikan juga terjadi pada hampir seluruh komoditas logam industri lain seperti aluminium, dan zinc di London Metal Exchange.
