SIDNEY - Saham Asia selain Jepang naik, setelah ekspor China tumbuh lebih dari perkiraan. Sementara itu, saham Jepang tenggelam karena yen menguat, setelah Bank of Japan mempertahankan kebijakan stimulus.
Saham BHP Billiton Ltd, perusahaan pertambangan No. 1 di dunia, naik 1,2% di Sidney. Saham Kubota Corp naik 1,6% setelah laba pembuat traktor Jepang melonjak 50%, melampaui perkiraan.
Lebih lanjut, Telstra Corp naik 2,4% karena perusahaan telepon terbesar di Australia membukukan laba yang mengalahkan ekspektasi setelah menambah pelanggan untuk layanan nirkabel.
Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang naik 0,7% menjadi 438,03 pada pukul 18.26 di Hong Kong, sebanyak 9 dari 10 kelompok industri pada indeks naik. Tiga saham naik untuk setiap dua saham yang turun.
Ronald Chan, seorang manajer aset di Manulife Asset Management, Hong Kong, mengatakan Pemerintah China menetapkan target pertumbuhan ekonomi 7% dan kemungkinan diakhiri di 7,5% dalam tahun ini.
"Hal itu sedikit memberikan kepercayaan kepada pasar," ujarnya seperti dikutip di Bloomberg, Kamis (8/8/2013).
Sementara indeks MSCI Asia Pasifik, yang mencakup saham Jepang, sedikit berubah hari ini pada 133,37. Indeks itu turun 7,6% hingga kemarin, dari level tertinggi 5 tahun pada 20 Mei di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan China akan memburuk dan karena Federal Reserve AS berencana mengurangi stimulus.
Adapun indeks tersebut naik 3,1% pada tahun ini, jauh lebih rendah dibandingkan dengan penaikan indeks S&P 500 sebesar 19%.