Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas jasa Keuangan (OJK) tengah memproses pernyataan efektif untuk penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) lima perusahaan yang akan digelar paruh kedua tahun ini.
Nurhaida, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan kelima perusahaan itu akan mencatatkan sahamnya di bursa pada semester II tahun ini.
“Dari awal tahun hingga 26 Juli, OJK sudah memberikan 19 pernyataan efektif IPO. Sekarang yang dalam proses itu ada sekitar lima perusahaan. Tentu akan kami proses setelah kembali dari libur [Lebaran]. Namun, dari lima perusahaan itu belum ada yang BUMN,” ujarnya ketika ditemui di Gedung BEI, Jumat (2/8/2013) malam.
Untuk pernyataan efektif obligasi, OJK sudah memberikan 38 pernyataan efektif, termasuk penawaran umum berkelanjutan. Nurhaida mengaku tidak ingat berapa banyak perusahaan yang tengah berencana menerbitkan obligasi dalam waktu dekat.
“Tapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, IPO itu lebih banyak sekarang. Rights issue juga, obligasi juga,” ujarnya.
Menanggapi emisi sejumlah perusahaan yang dilakukan dalam jumlah kecil, Nurhaida menyebutkan hal tersebut tergantung pada kebutuhan perusahaan masing-masing. “Itu kan bergantung pada kebutuhan perusahaan. Kalau mereka punya kebutuhan dana yang besar, mereka akan IPO dengan jumlah yang besar,” ujarnya.
Terkait dengan IPO BUMN, Nurhaida mengaku OJK tidak bisa menilai perusahaan BUMN mana yang sebetulnya sudah layak masuk bursa. Selama ini, yang OJK bisa lakukan adalah terus mendorong agar BUMN mau masuk bursa. Seperti diketahui, BUMN yang mencatatkan diri di bursa tahun ini baru PT Semen Baturaja Tbk (SMBR).
“Penting untuk BUMN masuk bursa. Karena kalau BUMN sudah masuk, governance-nya juga sudah bagus, jadi minat investor juga lebih bagus. Dan BUMN ini biasanya [size-nya] cukup besar,” jelasnya.
Nurhaida mengakui bahwa proses IPO BUMN memang lebih rumit dan butuh waktu lama, karena harus menempuh proses di DPR terlebih dahulu.
MiniExpose
Ditemui dalam kesempatan terpisah, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen mengatakan ada delapan perusahaan yang sudah melakukan paparan terbatas (miniexpose) ke bursa dan berencana mencatatkan diri di sisa semester II/2013 (Agustus—Desember 2013). “Yang nilainya paling besar itu IPO-nya Kota Deltamas sama Siloam,” ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa perusahaan yang menggunakan buku laporan keuangan Maret dan April 2013. Hingga Juli 2013, ada 24 perusahaan yang listing di bursa. Sebelumnya, bursa menargetkan ada 30 perusahaan yang IPO tahun ini. “Target IPO tahun ini 30 perusahaan insyaallah bisa lebih,” ujar Hoesen.
Terkait dengan beberapa perusahaan yang disebut-sebut berencana melantai di bursa seperti Blue Bird dan anak-anak usaha BUMN, Hoesen mengatakan mereka belum secara resmi menyampaikan niatnya itu.
“Blue Bird belum datang kepada kami. Wika Beton belum, GMF [PT Garuda Maintenance Facility] juga belum,” ujarnya. (ltc))