Bisnis.com, JAKARTA - Musim laporan keuangan pertengahan tahun baik semester I/2013 ataupun kuartal II/2013, telah tiba. Bagaimanakah lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service memandang perkembangan itu?
Group Credit Officer Moody’s Clara Lau serta Managing Director Moody’s Daniel Gates melihat pada kuartal II/2013, tren peringkat untuk perusahaan non-keuangan di Asia Pacific di luar Jepang stabil dan diharapkan hal tersebut masih akan berlanjut hingga akhir tahun ini.
Tim riset Moody’s Investors Service itu menilai stabilnya tren tersebut lebih banyak digerakan oleh stabilisasi outlook peringkat perusahaan properti China dan performa pengembang dari Indonesia yang lebih baik dari estimasi.
“Perusahaan properti di Indonesia mendapat keuntungan dari besarnya permintaan di Jakarta, dan ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat di negara itu,” ungkapnya dalam riset, Jumat (26/7/2013).
Sementara itu, Moody’s menilai pertumbuhan negatif terjadi di industri seperti logam dan pertambangan serta bisnis yang terkait dengan komoditas, yang bergulat dengan kelebihan kapasitas sementara permintaan belum memenuhi harapan, khususnya dari China.
“Pada akhir kuartal II/2013, peringkat saham korporasi Asia dengan outlook stabil naik tipis menjadi 75% dari 74% dari kuartal I/2013. Sementara untuk peringkat saham dengan dampak negatif turun menjadi 18% dari 19%,” paparnya.