Bisnis.com, JAKARTA--Henan Putihrai Analytics memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG), Kamis (25/7/2013) bergerak di kisaran 4.623-4.827.
Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Rabu (24/7/2013), di tengah laporan kinerja laba yang mixed dan melonjaknya biaya pinjaman.
Sementara itu, DJIA ditutup melemah dari penutupan tertingginya pada Selasa (23/7/2013).
Dari data ekonomi, pemerintah Amerika melaporkan penjualan new-home sales untuk Juni, meningkat hingga 8,3% menjadi 497.000. Angka ini menunjukan pencapaian tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Selain itu, data Manufacturing PMI Juli Amerika juga menunjukan peningkatan tertinggi dalam 4 bulan terakhir dari 51,9 di Juni menjadi 53,2 Juli, yang menunjukan adanya penambahan new order dan meningkatnya jumlah tenaga kerja.
Namun, meningkatnya yield obligasi Amerika menjadi salah satu faktor yang memicu investor untuk segera merealisasikan keuntungan di pasar saham.
Yield obligasi 10 tahun pemerintah Amerika yang biasanya juga digunakan untuk menentukan mortgage rates dan juga pinjaman konsumen lainnya naik 11 bps menjadi 2,583%.
Sentimen negatif dari China yang menunjukan adanya perlambatan ekonomi juga menjadi pendorong melemahnya indeks.
Bertolak belakang dengan bursa Amerika, indeks bursa saham acuan Eropa justru ditutup menguat setelah hampir menyentuh level tertingginya dalam delapan pekan terakhir.
Data PMI Eropa yang lebih baik dari estimasi menjadi pemicu utama dalam kenaikan bursa Eropa, dan juga mendorong harapan terhadap pemulihan ekonomi di Zona Eropa.
Indeks PMI gabungan Eropa menunjukan peningkatan tertinggi dalam 18 bulan terakhir dari 48,7 dibulan Juni menjadi 50,4 dibulan Juli.
Sementara itu, indeks bursa saham China melemah setelah indeks sektor manufaktur negara tersebut jatuh ke level terendah dalam 11 bulan terakhir.
Data awal PMI China yang dirilis oleh HSBC menunjukan adanya penurunan dari 48,2 di Juni menjadi 47.7 di Juli.
Begitu juga dengan bursa saham Jepang yang dibuka melemah pada perdagangan Kamis (25/7/2013) pagi ini setelah pasar berfokus untuk menunggu laporan hasil kuartal dua dari emiten Blue Chip.