Bisnis.com, JAKARTA – Setelah mengalami koreksi sejak sebulan terakhir, pasar obligasi domestik mulai memberikan sinyal positif seiring intervensi Bank Indonesia dengan melakukan aksi beli.
Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA), imbal hasil surat utang negara (SUN) acuan bertenor 10 tahun pada penutupan perdagangan Kamis (18/7) turun 25 basis poin menjadi 7,91%.
Sementara itu, imbal hasil obligasi acuan FR0066 bertenor 5 tahun turun 13 basis poin menjadi 7,43%, sedangkan yield seri FR0065 bertenor hanya turun 4 basis poin menjadi 8,37%.
I Made Adi Saputra, Analis Obligasi PT Nusantara Capital Securities, menuturkan tekanan dari pasar global sudah mulai mereda, sementara dari pasar dalam negeri, investor masih menunggu kepastian data inflasi Juli.
“The Fed sendiri belum menentukan arah. Namun, sinyalnya mereka akan support market untuk mendukung data pengangguran,” ujarnya, Kamis (18/7/2013
Dia menuturkan rebound kecil yang terjadi di pasar disebabkan BI yang masuk dengan menjual dollar AS dan menyalurkan rupiah ke pasar SUN. Namun, lanjutnya, kekhawatiran koreksi masih ada mengingat harga obligasi sudah terlalu murah.
