BEI: The Fed Dinanti, IHSG Bergerak di Level 4.598-4.683

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (17/7/2013) diperkirakan bergerak di kisaran 4.598-4.683. Demikian prediksi Henan Putihrai Analytics.

Indeks bursa saham gabungan Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/7/2013). Sementara itu, kenaikan indeks S&P 500 terhenti setelah mengalami penguatan delapan sesi  berturut-turut.

Pelemahan ini dipicu oleh komentar dari anggota Federal Reserve yang mendesak agar pengurangan program stimulus segera dilakukan, serta laba bersih kuartal kedua Coca-Cola Co. yang dilaporkan turun.

Laba bersih kuartal kedua perusahaan pembuat minuman tersebut dilaporkan turun 4% seiring dengan melemahnya pertumbuhan global.

Sementara itu, President The Fed untuk Kansas City melalui interviewnya dengan Fox TV mengungkapkan bahwa Bank Sentral harusnya segera mengurangi program pembelian aset secepatnya. Pemimpin The Fed, Ben Bernanke pada Rabu (17/7/2013) dan Kamis (18/7/2013) ini akan menyampaikan kebijakan moneter semester pertama di Capitol Hill.

Untuk data ekonomi, CPI Amerika dilaporkan naik 0,5%, Core CPI juga naik 0,2%, dan produksi industrial Amerika juga naik 0,3%.

Di sisi lain, indeks bursa saham gabungan Eropa juga mengalami nasib serupa dengan Amerika. Indeks acuan utama bursa Eropa ditutup melemah setelah data kepercayaan investor Jerman mengalami penurunan di luar ekspektasi pasar.

ZEW Economic Sentiment Indicator mengalami penurunan dari 38,5 di Juni menjadi 36,3 di Juli, jauh di bawah ekspektasi pasar pada level 39,4.

Mengikuti pasar saham Amerika, Dolar AS juga ditutup melemah setelah pasar berspekulasi dengan menunggu testimoni yang akan disampaikan oleh President The Fed, Bernanke, pada Rabu (17/7/2013) ini.

Bursa China menunujukan adanya penguatan yang moderat setelah pasar berharap adanya kebijakan dari Beijing untuk mengambil tindakan demi mencegah pertumbuhan ekonomi yang semakin melambat.

Dan, Rabu (17/7/2013) pagi ini bursa Jepang dibuka melemah dipengaruhi oleh penurunan di pasar Amerika dan juga penguatan Yen Jepang.