Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data China Tekan Karet ke Harga Terendah Sepekan

Bisnis.com, TOKYO — Harga karet jatuh ke level terendah dalam 1 minggu karena kekhawatiran permintaan dari China, konsumen terbesar, melemah setelah data menunjukkan ekonomi negara ini melambat pada kuartal kedua.

Bisnis.com, TOKYO — Harga karet jatuh ke level terendah dalam 1 minggu karena kekhawatiran permintaan dari China, konsumen terbesar, melemah setelah data menunjukkan ekonomi negara ini melambat pada kuartal kedua.

Nilai karet untuk pengiriman Desember di Tokyo Commodity Exchange turun sebanyak 1,6% menjadi 234,6 yen per kilogram (US$2.349 per ton). Nilai kontrak jatuh sebesar 2,7% pada hari kelima sejak 12 Juli.

Asian Development Bank (ADB) mengatakan pertumbuhan ekonomi negara berkembang di Asia akan lebih lemah dari yang diperkirakan tahun ini di tengah ekspansi yang lebih lambat di China dan menurunnya ekspor ke negara-negara maju.

"Kekhawatiran bahwa permintaan dari China dan pasar negara berkembang lainnya akan melemah membuat investor menjauh dari komoditas," kata Kazuhiko Saito, analis di broker Fujitomi Co, Tokyo seperti dikutip di Bloomberg, Selasa (16/7).

ADB mengatakan ekonomi China mungkin tumbuh 7,7% tahun ini dan 7,5% pada 2014, setelah penguatan yuan menekan permintaan eksternal dan melemahnya konsumsi domestik mengurangi impor.

Adapun menurut bank tersebut, ekonomi kawasan Asia Tenggara mungkin akan tumbuh 5,2% tahun ini dari prediksi sebelumnya sebesar 5,4%.

Sementara nilai karet untuk pengiriman Januari di Shanghai Futures Exchange naik 0,4% menjadi 17.410 yuan (US$2.837) per ton. 

Berdasarkan survei dari 9 gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin, persediaan karet alam naik sebesar 109 ton menjadi 114.230 ton.

Lebih lanjut, menurut Institut Penelitian Karet Thailand karet free-on-board turun 1,2% menjadi 79,35 baht (US$2,55) per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper