Bisnis.com, JAKARTA—PT Timah Tbk (TINS) mengalokasikan dana sekitar Rp400—Rp450 miliar untuk memodifikasi dua kapal keruk menjadi dua unit bucket wheel dredge (BWD) pada kuartal II tahun depan.
Direktur Utama Timah Sukrisno mengatakan setelah sukses memodifikasi satu kapal menjadi BWD, perseroan berencana menambah dua kapal lagi untuk dimodifikasi. Dana modifikasi kapal pertama ini mencapai Rp217 miliar.
“Sekarang sudah ada satu kapal keruk BWD yang jalan, dua lagi mau disiapkan. Kalau beli kapal baru itu butuh lebih dari US$400 juta, tapi kalau modifikasi satunya sekitar US$200 juta, jadi makanya akan kami modif,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (15/7/2013).
Sukrisno mengatakan perseroan sengaja memodifikasi satu kapal dulu, baru setelah berhasil maka dilanjutkan dengan memodifikasi kapal-kapal lainnya.
“Dari pengalaman yang sebelumnya, kami mencoba yang lebih baik lagi terutama sistemnya. Kemarin itu ada gangguan waktu commisioning. Nah itu akan kami sempurnakan.Makanya kami tidak langsung buat modifikasi lagi, kami coba satu dulu sehingga bisa dievaluasi apa saja kelemahan-kelemahannya,” jelas Sukrisno.
Dengan menambah kapal BWD, Timah akan mendapatkan dua keuntungan utama. Pertama, kapasitas bisa lebih besar yakni naik hingga tiga—empat kali lipat. Kedua, mampu beroperasi di kedalaman 70—100 meter. “Kalau kapal keruk biasa cuma 40 meter,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho mengatakan dari dana Rp400—Rp450 miliar tersebut, Timah akan melihat dulu total kebutuhan dana operasional untuk tahun depan.
“Kalau ternyata dana untuk kebutuhan operasional sendiri sudah kewalahan, kami bisa pinjam dana, pakai stand by loan yang sudah ada,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Senin (15/7/2013). (ra)