Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HP Analytics: IHSG Bergerak di Level 4.3514.509

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (10/7/2013) diperkirakan bergerak di kisaran 4.351—4.509. Demikian prediksi Henan Putihrai Analytics.

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Rabu (10/7/2013) diperkirakan bergerak di kisaran 4.351—4.509. Demikian prediksi Henan Putihrai Analytics.

Dari Cina dilaporkan, Consumer Price Index (yoy) naik 2,7% pada Juni dari 2,1% pada  bulan sebelumnya, tetapi masih jauh di bawah target pemerintah Cina sebesar 3,5% untuk tahun ini. Sementara itu, Producer Price Index turun 2,7% pada Juni dari 2,9% di bulan sebelumnya.

Bursa Cina dan Hongkong ditutup menguat menyusul berita tersebut, sedangkan bursa Jepang dibuka melemah pada perdagangan Rabu (10/7/2013) pagi ini disebabkan oleh aksi profit taking investor.

Di sisi lain, bursa AS ditutup menguat pada perdagangan Selasa (9/7/2013). Laporan Keuangan kuartal kedua Alcoa Inc. masih menjadi katalis utama penguatan pasar.

“Komentar CEO Alcoa Inc kemarin untuk tidak terlalu mengkawatirkan dampak dari melambatnya pertumbuhan Cina cukup menenangkan pasar,” demikian pendapat analis.

Pada hari ini, ringkasan pertemuan FOMC pada 18—19 Juni lalu akan dirilis dan investor kembali menunggu pidato Bernanke mengenai hasil pertemuan pekan lalu yang diyakini akan memberikan gambaran mengenai kapan The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi pemerintah AS.

Bursa Eropa ditutup menguat pada Selasa (9/7/2013), mengikuti penguatan di bursa AS, setelah para menteri keuangan euro zone menyetujui dana talangan bagi Yunani.

Kinerja Alcoa yang melebihi estimasi juga memicu optimisme terhadap kinerja keuangan.

Di sisi lain, IMF merevisi perkiraan pertumbuhan global menjadi 3,1% tahun ini dari 3,3% perkiraan awal di April.

IMF juga merevisi pertumbuhan AS sebesar 0,2 point menjadi 1,7% untuk 2013 dan 2,7% untuk 2014, dan pertumbuhan zona eropa menjadi -0,6% di 2013 dan 0,9% di 2014.

Revisi ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan di negara berkembang dan keadaan Eropa yang belum sepenuhnya pulih. Capital Outflow yang terjadi di negara-negara berkembang diperkirakan terus berlanjut terutama menjelang pemberhentian stimulus oleh FED karena hal ini akan sangat memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara berkembang.

IMF memperkirakan negara berkembang  seperti China, Brazil, dan Rusia menghadapi trade off antara mengeluarkan kebijakan ekonomi yang mendorong pertumbuhan ekonomi negara atau yang mencegah capital outflow.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurbaiti
Editor : Nurbaiti
Sumber : HP Analytics
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper