Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Merosot, HARGA CPO Melonjak

BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Persediaan minyak sawit mentah (CPO) di Malaysia, produsen terbesar setelah Indonesia, jatuh ke level terendah dalam 1 tahun, membuat harga naik.

BISNIS.COM, KUALA LUMPUR—Persediaan minyak sawit mentah (CPO) di Malaysia, produsen terbesar setelah Indonesia, jatuh ke level terendah dalam 1 tahun, membuat harga naik.

Cadangan CPO di Malaysia turun 3,7% menjadi 1,75 juta ton, level terendah sejak Juni 2012, dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Survei menunjukkan, produksi naik 6,2% menjadi 1,47 juta ton dan ekspor naik 4,1% menjadi 1,47 juta ton. Impor meningkat 4,7% menjadi 50.000 ton.

Adapun minyak kelapa sawit mentah telah anjlok 25% selama setahun terakhir karena pasokan melebihi permintaan. Menurut Rabobank International, ada risiko bahwa cadangan di Malaysia dapat pulih dengan produksi yang lebih tinggi di semester kedua.

Ben Santoso, analis DBS Vickers Securities Pte di Singapura mengatakan dirinya berharap harga mendapat dukungan karena jika stok turun, maka jelas ada permintaan lebih.

"Tapi kita belum melihat berapa banyak stok di China dan India, karena kami ingin memastikan itu bukan hanya berasal pengiriman dari beberapa negara produsen ke negara-negara konsumen," ujarnya seperti dikutip di Bloomberg, Kamis (4/7/2013).

Menurut Solvent Extractors 'Association of India, stok minyak goreng India naik menjadi 1,98 juta ton pada 1 Juni dari 1,69 juta ton tahun sebelumnya dan juga rekor 2,12 juta ton pada Maret.

Sementara menurut Shanghai Pansun Cereals & Oils Development Co persediaan di Cina sebesar 1,28 juta ton dalam seminggu sampai dengan 28 Juni, turun dari rekor 1,6 juta ton pada Mei.

Nilai minyak sawit untuk pengiriman September naik sebanyak 0,8% menjadi 2.384 ringgit (US$748) per ton di Bursa Malaysia Derivatives, level tertinggi untuk kontrak berjangka teraktif sejak 26 Juni dan berada di 2.381 ringgit pada pukul 11.25 di Kuala Lumpur.   (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Rustam Agus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper