BISNIS.COM, JAKARTA— Pada bulan lalu, harga emas batangan ritel di Tanah Air yang mengacu kepada harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk sangat tertekan dengan harga yang merosot tajam Rp26.000.
Apa yang menyebabkan harga emas turun begitu dalam? Bagaimana perkiraan pergerakan harga emas pada bulan ini? Hingga kapan penurunan harga emas terus terjadi?
Logam Mulia Business Unit Head Antam Dody Martimbang membenarkan harga emas di Tanah Air akhir-akhir ini tertekan. Namun dia mengatakan hal tersebut cukup wajar, melihat pergerakan harga emas global dan melihat momentum saat ini.
Dia pun mengatakan biasanya penurunan harga emas akan terjadi hingga September, dan baru akan menguat kembali pada Oktober.
“Harga emas, terutama selama dua pekan lalu memang turun drastis, tetapi sekarang sudah mulai sideways. Penurunan itu sangat wajar, karena kita sudah mau puasa, Lebaran, dan juga musim libur anak sekolah. Jika melihat pergerakan harga global juga harga emas sangat tertekan,” ujarnya saat ditemui Bisnis, Kamis (4/7/2013).
Dia menjelaskan melihat situasi tersebut yakni menjelang puasa, Lebaran, dan musim libur sekolah, membuat masyarakat lebih memilih untuk memegang dana tunai (cash) dibandingkan menginvestasikan dananya di emas.
Sementara itu, penurunan harga emas yang terjadi baik di Indonesia maupun secara global disebabkan oleh kurangnya permintaan tetapi pasokan emas fisik berlebih.
“Karena situasi ekonomi, Amerika kan melepas banyak emas. Sedangkan China sedang tidak mengambil banyak. Saat ini permintaan emas, terutama fisik, terbesar kan dari China dan India. Jadi demand kurang, supply banyak,” ungkapnya.
Namun, dia menegaskan pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk menahan jatuhnya harga emas tersebut.
“Kami memang price maker, tetapi menentukan harga emas itu kan juga melihat acuan harga dunia. Dan kami tidak bisa berbuat banyak, karena persediaan emas kita juga tidak cukup kuat untuk menahan penurunan,” paparnya. (ltc)