BISNIS.COM, KARACHI—Produksi gula di Pakistan, produsen keempat terbesar di Asia, dapat melonjak 20% ke rekor pada tahun depan, karena penaikan harga tebu memacu petani untuk meningkatkan penanaman, berpotensi meningkatkan ekspor dan menurunkan harga.
Shunaid Qureshi, ketua Asosiasi Pengolahan Gula Pakistan, mengatakan produksi dapat melonjak hingga 6 juta ton pada tahun pemasaran yang dimulai 1 November dari 5 juta ton tahun ini. Hal itu dapat meningkatkan surplus ekspor.
Nilai kontrak jatuh ke level terendah sejak Juli 2010 di New York pada 4 Juni setelah tanda-tanda percepatan panen di Brasil, penanam terbesar di dunia. Sementara itu, menurut International Sugar Organization, produksi global akan menjadi 10 juta ton lebih dari konsumsi pada 2012-2013, meningkatkan sisa stok.
Adapun, daerah penanaman tebu dapat meningkat sekitar 10% dari 1,7 juta hektar pada 2012-2013 dan produksi dapat naik karena curah hujan monsun yang baik.
Menurut Qureshi, panen yang lebih besar dapat mengkontribusi sekitar 1 juta ton untuk ekspor setelah menyisihkan 4,5 juta ton untuk konsumsi domestik dan 500.000 ton sebagai cadangan pemerintah.
Lebih lanjut, harga gula mentah untuk pengiriman Oktober turun 1,4% menjadi 16,69 sen per pon di ICE Futures AS, New York pada Senin lalu. Nilai kontrak telah turun 14% tahun ini, menjadi penurunan tahunan ketiga beruntun, terpanjang sejak 1992.