BISNIS.COM, CHICAGO—Harga kopi arabika berjangka jatuh untuk hari kedua dalam tiga hari akibat spekulasi bahwa Brasil, produsen terbesar di dunia, akan meningkatkan ekspor setelah mata uangnya melemah.
Real, mata uang Brasil turun 8,6% terhadap dolar selama kuartal kedua, yang mencapai level terendah empat tahun pada tanggal 20 Juni dan menciptakan insentif untuk ekspor dalam mata uang AS. Menurut Departemen Pertanian AS, stok kopi global berada di level tertinggi dalam 5 tahun.
James Cordier, pendiri Optionsellers.com di Tampa, Florida mengatakan, real adalah katalis besar untuk penurunan harga kopi.
"Benar-benar tidak ada prospek positif bagi real, dan selama tetap seperti itu, petani Brazil akan senang untuk menyingkirkan biji kopi mereka," ujarnya seperti dikutip di Bloomberg (29/6).
Adapun harga kopi Arabika untuk pengiriman September turun 1,2% menjadi US$1,204 per pon pukul 14.00 di ICE Futures, New York. Pada 20 Juni, harga mencapai US$1,171, terendah untuk kontrak paling aktif sejak Juli 2009. Volume perdagangan 52% di bawah rata-rata dalam 100 hari terakhir.
Sementara itu, data pemerintah menunjukkan, pada 18 Juni, para manajer uang berada dalam situasi yang paling bearish untuk harga sejak Maret. Nilai kontrak anjlok 16% tahun ini di tengah pasokan yang cukup. (Bloomberg)
