BISNIS.COM, JAKARTA--Harga karet alam mulai membaik dari nilai yang rendah selama 9 bulan, mengurangi penurunan terbesar selama kuartal I/2013.
Kenaikan harga karet itu terjadi di tengah optimisme Federal Reserve AS yang akan memperbaiki stimulus setelah pertumbuhan ekonomi AS lebih lambat dibandingkan dengan perkiraan.
Kontrak untuk pengiriman Desember naik 1,9% ke 231,5 yen per kg atau US$2,358 per kg di Tokyo Commodity Exchange dari sebelumnya 230,3 yen pada pukul 11,02 a.m waktu Tokyo atau 09.02 WIB.
Saham-saham Asia memperpanjang rebound saham global, mengikuti perolehan indeks AS setelah negara dengan perekonomian terbesar merevisi data pertumbuhan pada kuartal pertama lebih rendah dari estimasi dan penurunan suku bunga di China yang meredakan kekhawatiran terhadap krisis uang tunai.
"Revisi GDP AS lebih rendah kemarin membuat peserta pasar yakin bahwa pengurangan The Fed mungkin akan ditunda," ujar Peneliti Market Risk Advisory Co. di Tokyo Naohiro Niimura seperti dikutip Bloomberg, Kamis (27/6/2013).
Produk domestik bruto untuk AS tumbuh 1.8% (Januari-Marert 2013) lebih rendah dari estimasi sebelumnya 2,4%, berdasarkan data Departemen Perdagangan AS.
AS mengkonsumsi sekitar 950.000 ton karet atau sekitar 9% dari permintaan global tahun lalu, menurut Kelompok Studi Karet Internasional.
Karet untuk pengiriman Januari di Shanghai Futures Exchange naik 1,7% menjadi 17.930 yuan (US$2,916 per kg).
Persediaan karet alam naik untuk minggu ketiga, naik 48 ton menjadi 114.556 ton, bursa mengatakan pada 21 Juni. Karet Thailand (FoB) turun 0,2% menjadi 85,40 baht (us$$ 2,75) per kg kemarin, menurut Institut Penelitian Karet Thailand.