BISNIS.COM, JAKARTA—Berkurangnya pasokan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Malaysia dan peningkatan permintaan global mampu mengatrol harga dikisaran US$828-US$865 per metrik ton.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan kenaikan permintaan global ini akibat kelangkaan minyak nabati lainnya. Lantas, CPO sebagai minyak substitusi diburu oleh para importir.
“Kenaikan harga periode Mei hingga pertengahan Juni 2013 masih lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dikisaran US$825-US$857,5 per metrik ton,” kata Fadhil dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Kamis (20/6/2013).
Dia menambahkan volume ekspor CPO dan turunannya pada Mei 2013 meningkat 21,55% menjadi 1,82 juta ton dibandingkan April 2013 sebanyak 1,49 juta ton. Ini disebabkan persediaan minyak kedelai dunia yang langka akibat cuaca buruk di Amerika Serikat dan dan Amerika Selatan.
Argentina, lanjutnya, yang memiliki curah hujan yang berlebihan mengganggu panen. Sementara, kekeringan di Brazil dan Paraguay sebagai negara penghasil kedelai juga mengakibatkan penurunan produksi.
Fadhil memaparkan ekspor CPO dan turunannya meningkat hampir di semua negara tujuan ekspor. Permintaan dari India tercatat 590.520 ton atau naik 8,17% dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 545.950 ton. Adapun, China mengimpor sebanyak 187.720 ton, meningkat 14,14% dari April sebesar 164.460 ton.
Amerika Serikat yang mengalami kelangkaan kedelai sebagai sumber minyak nabati utama dan biofuel mencatatkan peningkatan permintaan terbesar. Permintaan AS naik 266% dari 9.700 ton pada April menjadi 35.500 ton pada Mei 2013.