Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANCORA Cari Pinjaman Tambah Rig

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) melalui anak usaha PT Bormindo Nusantara, menjajaki pinjaman untuk pembelian empat unit rig baru senilai total US$30 juta.

BISNIS.COM, JAKARTA—PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) melalui anak usaha PT Bormindo Nusantara, menjajaki pinjaman untuk pembelian empat unit rig baru senilai total US$30 juta.

Direktur Utama Ancora yang baru diangkat hari ini, Aulia Mulki Oemar, mengatakan perseroan masih aktif melakukan diskusi dengan sejumlah pihak.

Namun, dia enggan merinci pihak-pihak yang sedang dijajaki dan berapa nilainya. Yang jelas, sebagian besar dari kebutuhan investasi itu menggunakan dana pinjaman. "Sudah ada penjajakan, tapi masih diskusi,” ujarnya ketika ditemui seusai RUPS, Kamis (20/6/2013).

Mantan Dirut Ancora yang kini menjadi komisaris, Dharma Hutama Djojonegoro menambahkan rig tersebut berasal dari China dan Amerika dan diperkirakan mulai datang pada kuartal III/2013. Perseroan sudah membayarkan uang muka untuk rig tersebut.

Keempat rig tersebut rencananya akan mengerjakan kontrak pengeboran darat (onshore) dari Chevron. Saat ini, perseroan sudah memiliki kontrak eksisting dengan Chevron.

“Saat ini Bormindo punya 11 rig, ditambah empat jadi totalnya 15. Sebenarnya kami inginnya punya 17 rig, tapi tergantung funding-nya juga,” jelas Dharma.

Ancora memiliki dua anak usaha utama, yaitu PT Bormindo Nusantara yang menyewakan rig untuk pengeboran minyak serta PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) yang menyediakan bahan baku amonium nitrat untuk meledakkan tambang.

MNK masih memberikan kontribusi terbesar hingga 90% terhadap pendapatan perseroan. Namun, di tengah lesunya industri tambang saat ini, kini perseroan berharap pada pertumbuhan Bormindo. Di sisi lain, saat ini industri migas justru kembali menarik.

“Bormindo tahun lalu EBITDA-nya US$3 juta. Sekarang sampai kuartal I/2013 EBITDA-nya sudah US$1,5 juta. Ke depannya kami harap Bormindo kontribusinya semakin besar karena prospeknya juga semakin baik,” ujar Aulia.

Di sisi lain untuk pengembangan MNK, perseroan sedang mengembangkan proyek detonator assembly di Kaltim. Nantinya, amonium nitrat akan ditambah dengan bensin atau solar dan diberikan detonator supaya bisa meledak. Detonator inilah yang sedang dibangun di detonator assembly.

Proyek yang menelan dana sekitar US$4—US$5 juta ini diharapkan mulai berproduksi di kuartal IV/2013. Adapun total penjualan amonium nitrat tahun ini diperkirakan bisa mencapai 200.000 ton, naik 44,4% dari tahun lalu 138.500 ton.

Secara keseluruhan, target EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) Ancora tahun ini US$25 juta dan revenue di atas US$200 juta. Pada kuartal I/2013, pendapatan perseroan sebesar US$50,43 juta dan laba periode berjalan sebesar US$1,53 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper