BISNIS.COM, JAKARTA–PT Indomining, anak usaha PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), mendapatkan pinjaman sebesar US$15 juta dari Standard Chartered Bank (SCB) Cabang Singapura.
Hal itu tertuang dalam perjanjian term loan facility US$15 juta yang ditandatangani hari ini, Rabu (19/6/2013).
Perjanjian pinjaman itu ditandatangani oleh Direktur Utama PT Indomining Arthur Simatupang dan pihak dari SCB Cabang Singapura.
Seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu malam (19/6/2013), pinjaman ini berjangka waktu 3 tahun dengan tingkat suku bunga LIBOR plus applicable margin per tahun.
Arthur Simatupang, Dirut PT Indomining yang juga merangkap sebagai Direktur Toba Bara, mengatakan term loan facility ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan sinergi di antara anak-anak usaha Toba Bara.
"Pinjaman ini terutama akan digunakan oleh Indomining untuk belanja modal pembangunan coal processing plant [CPP] yang baru, pembelian peralatan, infrastruktur pendukung, dan belanja modal lainnya," ujarnya, Rabu (19/6/2013).
Setelah pembangunan CPP tersebut selesai, kapasitas CPP di Indomining akan meningkat dua kali lipat, dari 3 juta ton per tahun menjadi 6 juta ton per tahun. CPP baru ini diperkirakan akan beroperasi pada kuartal III tahun ini.
Arthur menambahkan peningkatan kapasitas CPP ini juga akan digunakan oleh anak usaha Toba Bara lainnya, yaitu PT Trisensa Mineral Utama (TMU) dalam memproses batu baranya.
"Kerja sama ini akan meningkatkan sinergi dan efisiensi biaya, khususnya bagi TMU," ujar Arthur.
Pasalnya, dengan menggunakan fasilitas produksi yang sama, TMU bisa menurunkan biaya transportasi, coal processing, dan penggunaan fasilitas pelabuhan.
Sementara itu, Justarina Naiborhu, Direktur Utama Toba Bara mengatakan pinjaman yang diperoleh ini mempunyai makna penting bagi perseroan, terutama dalam kondisi pasar batu bara yang sedang sulit saat ini.
Adapun sepanjang tahun ini, Toba Bara menargetkan dapat memproduksi batu bara secara konsolidasian sebesar 5,8–6,4 juta ton.