BISNIS.COM, JAKARTA-Meski sempat tertekan pada akhir Mei 2013, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih tumbuh 8,83% dalam perhitungan tahun kalender (year to date) dan menempati peringkat ke-4 di antara bursa regional.
Berdasarkan statistik Bursa Efek Indonesia (BEI), Tokyo Stock Exchange Jepang mengalami pertumbuhan indeks tertinggi sebesar 27,84%, indeks Amerika Serikat meningkat 15,4%, dan Philippine Stock Exchange naik 12,8%.
Nurhaida, Anggota Dewan Komisioner Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyampaikan koreksi pasar modal nasional masih wajar dan optimisme pelaku pasar cenderung positif.
“Sifat pasar modal itu fluktuatif, kalau mau melihat kinerjanya perlu dilihat secara history yang lebih panjang,” katanya, Rabu(12/6/2013).
Menurut dia, tren pertumbuhan pasar modal dalam 5 tahun terakhir cukup optimal. Terbukti dari pertumbuhan IHSG yang semula berada di level 2.534 pada 2009 kemudian melonjak menjadi 4.609,95 per 11 Juni 2013.
Menurut catatan OJK, rata-rata harian perdagangan saham terus meningkat dari Rp4,05 triliun pada 2009 menjadi Rp6,8 triliun pada 11 Juni 2013. Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar saham naik menjadi Rp4.522 triliun dari semula Rp2.019 triliun.
Deputi Komisioner OJK Bidang Pengawas Pasar Modal I Robinson Simbolon menyampaikan pihaknya berupaya melakukan pendalaman pasar untuk menjaga pertumbuhan kinerja bursa saham.
Pendalaman itu a.l. melalui peningkatan jumlah emiten, pengembangan basis investor, pengembangan produk, peningkatan infrastruktur pasar modal, dan perluasan pasar surat utang dan sukuk.