Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK West Texas Intermediate Berfluktuasi

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate berfluktuasi setelah mengalami penaikan selama 3 hari, menyusul spekulasi yang menyebutkan stok minyak AS meningkat, sementara tarif kilang naik untuk pekan kedua.

BISNIS.COM, JAKARTA—Harga minyak mentah West Texas Intermediate berfluktuasi setelah mengalami penaikan selama 3 hari, menyusul spekulasi yang menyebutkan stok minyak AS meningkat, sementara tarif kilang naik untuk pekan kedua.

Nilai kontrak sedikit berubah di New York setelah turun 0,3%. Menurut survei Bloomberg News,  persediaan minyak mentah AS kemungkinan naik 550.000 barel pekan lalu.

EIA, badan statistik  Departemen Energi AS, mengatakan pada 5 Juni, persediaan turun 6,3 juta barel pekan sebelumnya. Survei analis menunjukkan, tingkat pemanfaatan kilang naik 0,3 poin persentase menjadi 88,7%, tertinggi sejak 7 hari yang berakhir pada 4 Januari.

Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets Sydney, mengatakan dia melihat musim pelesiran mulai berdampak pada pekan lalu. Dia memprediksi pedagang dapat menjual WTI sekitar US$97 per barel.

“Pasar akan mencari langkah lanjutan, yaitu sebuah skenario di mana pemanfaatan kilang tetap cukup tinggi tetapi tingkat persediaan menurun secara keseluruhan,” ujar Ric, Selasa (11/6/2013).

Harga WTI untuk pengiriman Juli berada di US$95,85 per barel, naik 8 sen, dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, Selasa pukul 01.22 waktu Sydney. Volume semua kontrak yang diperdagangkan adalah 76% di bawah rata-rata 100 hari. Nilai kontrak turun 26 sen menjadi US$95,77 sebelumnya, penutupan terendah sejak 6 Juni.

Nilai Brent untuk pengiriman Juli turun 15 sen menjadi US$103,80 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London. Patokan Eropa ditutup dengan premi dari US$7,95 untuk WTI. Sebelumnya ditutup pada US$8,18, penyempitan margin untuk hari keempat.

Persediaan Bahan Bakar

Menurut rerata estimasi dari 8 analis dalam survei Bloomberg, pasokan bensin AS kemungkinan naik 500.000 barel pekan lalu. Survei menunjukkan, persediaan distilasi, kategori yang mencakup minyak pemanas dan diesel, naik 900.000 barel.

Adapun Memorial Day pada 27 Mei lalu menandakan dimulainya periode puncak hari libur dan mudik di AS. Kilang biasanya meningkatkan produksi sepanjang tahun ini untuk memenuhi permintaan musim panas untuk bahan bakar motor.

American Petroleum Institute (API) dijadwalkan akan merilis data persediaan yang terpisah pada Selasa lalu. API mengumpulkan informasi persediaan atas dasar sukarela dari operator kilang, terminal curah dan pipa. Pemerintah mensyaratkan bahwa laporan diajukan dengan EIA, badan statistik milik Departemen Energi AS, untuk survei mingguan.

EIA menyatakan, sumber daya global minyak dan gas dari formasi shale lebih besar dari perkiraan sebelumnya. Perkiraan shale gas meningkat sebesar 10% dari 2011 hingga 7.299 triliun kubik. Cadangan minyak tight, yang tidak dinilai pada tahun 2011, mungkin sebesar 345 miliar barel.

Sumber minyak yang tight, yang dapat dipompa secara hidrolik, terbesar di Rusia, diikuti oleh Amerika Serikat dan China. Shale gas cadangan yang terbesar di Cina, Argentina dan Aljazair. Laporan ini tidak menilai semua sumber dari formasi shale, mereka tidak memberi penilaian ladang minyak besar di Timur Tengah dan wilayah Kaspia karena kurangnya data.

Analisa Pergerakan Harga

Menurut riset Valbury Futures yang dipimpin oleh Nico Omer Jonckheere, pergerakan harga intraday chart melemah setelah mencoba menembus resisten di level US$96,39 per barel (high 07/06), dan line MA sudah membentuk sinyal bullish.

“Namun perhatikan bahwa indikator RSI sudah berada pada danger zone, mengindikasikan bahwa harga akan bergerak melemah sebelum penguatan terjadi,” ujarnya dalam riset.

Dalam riset itu ditambahkan, pelaku pasar patu mewaspadai fail breakout karena dalam daily chart pergerakan harga sudah berada pada zona bahaya (overbough) dan indikasi bahwa death cross segera terbentuk cukup kuat. (Giras Pasopati)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor :
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper