BISNIS.COM, JAKARTA—HP Research memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Selasa (11/6/2013) bergerak di kisaran 4.650—4.979.
Indeks bursa saham acuan Wall Street ditutup mixed pada perdagangan awal pekan ini. DJIA dan S&P 500 ditutup melemah tipis, sedangkan Nasdaq ditutup menguat 4,55 point.
Hal ini dipicu oleh kebijakan yang diambil oleh pemeringkat efek Standard&Poor dengan merevisi outlook utang Amerika dari yang sebelumnya negatif menjadi stabil, serta melemahnya sektor konsumer.
S&P juga menurunkan peringkat sovereign credit Amerika dari yang sebelumnya AAA menjadi AA+. Lembaga pemeringkat efek tersebut juga mengatakan kuatnya ekonomi Amerika dan status Dollar sebagai mata uang cadangan merupakan faktor pendorong dilakukannya revisi tersebut.
Sementara itu, president The FED untuk bagian St. Louis mengatakan pemulihan pada pasar tenaga kerja memungkinkan The FED untuk memperlambat program pembelian aset, tetapi rendahnya tingkat inflasi di Amerika juga membuka jalan bagi The FED untuk tetap melanjutkan programnya dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Disisi lain, indeks bursa saham Eropa ditutup melemah setelah melemahnya data ekonomi China yang memicu kekhawatiran terhadap pertumbuhan global.
Beberapa perusahaan pertambangan membukukan kerugian pada perdagangan Senin (10/6/2013) setelah melemahnya serangkaian data perekonomian China antara lain pertumbuhan inflasi China yang melambat dan disertai dengan pertumbuhan ekspor China yang diluar dugaan mengalami perlambatan.
Dolar AS kembali menguat terhadap Yen Jepang, dipicu oleh pasar yang mengantisipasi adanya kemungkinan Bank Sentral Jepang akan melakukan upaya pelonggaran tambahan pada pertemuannya hari ini.
Setelah mengalami penguatan sebesar 4,9% pada sesi perdagangan sebelumnya, indeks bursa saham jepang dibuka melemah pada perdagangan Senin pagi (11/6/2013). Melemahnya indeks pada perdagangan pagi ini dipicu oleh pasar yang tengah menunggu hasil pertemuan guna membahas kebijakan Bank Sentral Jepang hari ini.