Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PROPERTI: MNC Land Targetkan Pendapatan Melonjak

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan properti, PT MNC Land Tbk (KPIG) menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp620 miliar, naik 51,6% dari tahun lalu sebesar Rp409 miliar.

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan properti, PT MNC Land Tbk (KPIG) menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp620 miliar, naik 51,6% dari tahun lalu sebesar Rp409 miliar.

Adapun perolehan laba bersih ditargetkan sebesar Rp112 miliar, naik tipis 2% dari tahun lalu Rp109,78 miliar. Direktur MNC Land Dipa Simatupang mengatakan keduanya tertuang dalam proyeksi perseroan tahun ini.

“Tahun ini kami harapkan revenue Rp620 miliar dan laba Rp112 miliar, kami harapkan itu bisa tercapai,” ujarnya ketika ditemui, Jumat (31/5).

Dipa mengatakan target pendapatan akan dikejar dari pertumbuhan properti yang trennya masih akan terus naik. Kontribusi pendapatan tahun ini diperkirakan paling banyak masih dari bisnis perhotelan, baru kemudian bisnis perkantoran.

“Kami harapkan pendapatan dari gedung-gedung baru yang akan terjadi. [Adanya] pertumbuhan tahun ini karena memang indikator properti, entah itu rental naik, okupansi juga naik, dan sebagainya,” ujarnya.

Adapun sepanjang kuartal I/2013, pendapatan perseroan Rp87,62 miliar, naik tipis 1,75% dari periode yang sama tahun lalu Rp86,11 miliar. Sementara, laba bersih sebesar Rp17,39 miliar, turun 47,93% dari Rp33,4 miliar.

Dari total pendapatan itu, sebesar 66% masih dari perhotelan, 30% dari perkantoran, dan 5% sisanya dari jasa keamanan dan jasa properti lain. Aset-aset perhotelan yang dikelola perseroan adalah Hotel Grand Hyatt di Jakarta, Keraton at The Plaza di Jakarta, serta Westin Hotel & Convention Center di Nusa Dua, Bali.

“Tahun ini tetap kontribusi dari segmen perhotelan masih tertinggi, baru diikuti perkantoran. Kami harap di kuartal empat nanti ada kontribusi dari penjualan apartemen kami di Surabaya, itu kurang lebih Rp120 miliar,” tambah Dipa.

Direktur MNC Land Daniel Yuwono menambahkan impact dari penjualan apartemen di Surabaya ini baru sedikit di 2013, karena impact terbesarnya baru terjadi di 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper