Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI KORPORASI: Sri Rejeki Isman Bidik Rp1,5 Triliun dari IPO

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan di industri tekstil dan produk tekstil terpadu, PT Sri Rejeki Isman menargetkan perolehan dana Rp1,5 triliun dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

BISNIS.COM, JAKARTA—Perusahaan di industri tekstil dan produk tekstil terpadu, PT Sri Rejeki Isman menargetkan perolehan dana Rp1,5 triliun dari penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Berdasarkan riset PT Bahana Securitiesdisebutkan perseroan akan melakukan paparan publik mengenai rencana aksi korporasi itu pada Senin (20/5/2013).

“Sri Rejeki Iman (Sritex), perusahaan manufaktur tekstil terintegrasi dan garmen terbesar di Indonesia, menargetkan Rp1,5 triliun melalui rencana IPO. Perseroan akan melakukan Public Expose pada 20 Mei 2013,” paparnya dalam riset yang diterima Bisnis, Jumat (17/5).

Sebelumnya, melalui prospektus perseroan menyebutkan berencana untuk melepas 30,12% atau sekitar 5,6 miliar unit saham pada 17 Juni 2013.

Manajemen perseroan sebelumnya telah menjelaskan dari hasil IPO, sekitar 87% dana dari aksi korporasi itu akan digunakan untuk ekspansi pabrik pemintalan (spinning) dan 13% untuk ekspansi pabrik konveksi (garment).

“Masa penawaran awal (book building) akan dilakukan pada 20-28 Mei 2013, perkiraan tanggal efektif 5 Juni 2013, masa penawaran umum 10-12 Juni 2013, penjatahan 13 Juni 2013, distribusi saham secara elektronik dan pengembalian uang pemesanan 14 Juni 2013, dan tanggal pencatatan saham di BEI 17 Juni 2013,” paparnya dalam prospektus yang diterbitkan Kamis (16/5/2013).

Seperti diketahui, salah satu produk yang diproduksi Sritex adalah pakaian militer baik di dalam maupun di luar negeri. Pada akhir tahun lalu, perseroan mencatatkan kenaikan volume produksi benang 7,3% menjadi 252.768 bale dari tahun sebelumnya sebesar 235.563. Adapun volume produksi kain jadi 68,71 juta yard, naik 41,38% dari 48,6 juta yard.

Sementara itu volume produksi kain mentah mencapai 107,43 miliar meter, turun 17,36% dari 129,99 miliar meter. Volume produksi garmen turun 16,94% menjadi 7,01 juta potong dari 8,44 juta potong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper