BISNIS.COM, JAKARTA—Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sebulan setelah stok jatuh pada pekan kedua di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman di New York. Sementara ekspor Irak melalui Turki dihentikan setelah terjadinya serangan pemboman.
Harga minyak WTI berfluktuasi setelah naik 1,1% kemarin. Data dari Energy Information Administration menunjukkan persediaan di Cushing, pusat penyimpanan minyak terbesar AS, turun 652.000 barel menjadi 49,1 juta pekan lalu.
Asim Jihad, Juru Bicara Kementerian Minyak Irak mengatakan ekspor minyak mentah melalui pipa ke Turki yang terganggu oleh sabotase akan segera lancar kembali.
Ric Spooner, Kepala Analis Pasar CMC Markets di Sydney mengatakan ada satu pemikiran positif dari AMDAL dengan adanya sedikit penurunan persediaan di Cushing.
"Masyarakat juga terdorong untuk melihat kapasitas kilang, saat kita mulai memasuki musim mengemudi atau pelesiran," ujarnya Kamis (9/5/2013).
Sementara itu, harga WTI untuk pengiriman Juni dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 2.54 waktu Singapura berada di US$96,31 per barel, turun 31 sen.
Volume semua kontrak yang diperdagangkan adalah 44% di bawah rata-rata 100 hari.
Lebih lanjut, harga minyak Brent untuk pengiriman Juni turun 25 sen menjadi US$104,09 per barel di ICE Futures Europe Exchange, London.
Patokan Eropa bulan depan dengan premi sebesar US$7,78 untuk harga minyak WTI. Harga tersebut ditutup pada US$7,72 kemarin, margin tersempit sejak Januari 2011. (sep)