Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERINGKAT UTANG RI TURUN: Lelang Obligasi Bakal Terganggu

BISNIS.COM, JAKARTA-Penurunan prospek peringkat utang Indonesia menjadi ‘stabil’ dari ‘positif’ membuat investor beralih kepada surat utang (obligasi) jangka pendek.

BISNIS.COM, JAKARTA-Penurunan prospek peringkat utang Indonesia menjadi ‘stabil’ dari ‘positif’ membuat investor beralih kepada surat utang (obligasi) jangka pendek.

Berdasarkan riset Mandiri Sekuritas, pasar obligasi lokal dan pasar saham ditutup melemah pada Kamis (2/3/2013) setelah S&P merevisi turun prospek peringkat utang tersebut.

Obligasi tenor jangka panjang juga tertekan dengan yield 10 tahun naik 4 basis poin menjadi 5,5%, yang juga merupakan yield tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Sementara itu, investor beralih ke tenor pendek, menyeret yield 2 tahun turun 4 basis poin menjadi 4,33%.

“Sayangnya, hal ini terjadi menjelang lelang obligasi pada Senin pekan depan untuk memenuhi target 2013 sebesar Rp41,4 triliun,” papar riset yang diterima Bisnis, Jumat (3/5/2013).

Seperti diketahui, pemerintah akan menawarkan dua seri SPN bertenor 3 bulan dan 1 tahun serta tiga seri SUN benchmark yakni FR0066 bertenor 5 tahun, FR0064 bertenor 15 tahun, dan FR0065 bertenor 20 tahun.

Adapun nilai penerbitan dinaikkan menjadi Rp8 triliun dari sebelumnya Rp7 triliun yang mengindikasikan pemerintah akan memaksimalkan penyerapan pada semester I/2013.

Sementara itu, S&P merevisi turun prospek peringkat utang Indonesia karena pemerintah dinilai terus menunda rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

SUN Indonesia hanya disematkan 'BB+', yang merupakan level peringkat 'junk' tertinggi yang S&P. Padahal, Fitch Rating Ltd. dan Moody's Investors Services telah menganugerahkan investment grade masing-masing pada Desember 2011 dan Januari 2012.

Penurunan prospek peringkat dari positif ke stabil ini mengirimkan pesan bahwa  peluang kenaikan peringkat Indonesia jadi terhambat gara-gara ketidakjelasan soal BBM.

 
Lembaga pemeringkat utang internasional itu mengatakan pihaknya baru akan memperbaiki profil surat utang negara (SUN) Indonesia jika pemerintah telah merealisasikan rencana reformasi subsidi BBM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper