BISNIS.COM, JAKARTA—Emiten batu bara, PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatatkan laba bersih sepanjang kuartal I/2013 sebesar US$8,26 juta, anjlok 85% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$55,25 juta.
Pendapatan tercatat US$223,67 juta, turun 24,38% dari US$295,82 juta. Namun, beban pokok pendapatan berhasil ditekan menjadi US$184,65 juta, turun 7,5% dari US$199,62 juta.
Head of Investor Relations Harum Energy Veronica Jordan mengatakan turunnya pendapatan terutama dipicu melemahnya harga penjualan rata-rata batu bara perseroan.
Harga penjualan rata-rata batu bara perseroan pada kuartal I/2013 sebesar US$68,7 per ton, turun 7,6% dari kuartal IV/2012 yang sebesar US$74,4 per ton. Sayangnya, tidak ada keterangan berapa besar harga jual batu bara pada kuartal I/2012.
Yang jelas, turunnya harga jual rata-rata batu bara terutama disebabkan oleh penurunan harga batu bara global selama kuartal IV/2012, serta berakhirnya sebagian besar kontrak penjualan perseroan yang berakhir pada Desember 2012 yang memiliki harga lebih tinggi.
“Meski harga jual rata-rata batu bara perseroan di kuartal I/2013 menurun, namun pendapatan meningkat 7,4% menjadi US$223,67 juta, dari kuartal IV/2012 sebesar US$208,2 juta,” jelas Veronica dalam keterangan resminya kepada Bisnis, Rabu (1/5/2013).
Meningkatnya pendapatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya volume penjualan dari tambang PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) sebesar 18,9%. Dari sisi operasional, perseroan memenuhi target produksi kuartal I/2013 sebesar 3,2 juta ton, meningkat 14% dari 2,8 juta ton pada kuartal IV/2012.
Rinciannya, volume produksi dari PT Mahakam Sumber Jaya (MSJ) sebesar 2,7 juta ton dan dari PT Santan Batubara (SB) sebesar 0,5 juta ton. Jika dibandingkan dengan kuartal I/2012, jumlah volume produksi itu meningkat 9,7% dari 2,9 juta ton.
Sedangkan dari sisi penjualan, jumlah volume penjualan di kuartal I/2013 meningkat 2,5% ke 3,6 juta ton dari 3,5 juta ton di kuartal IV/2012. Rinciannya, volume penjualan dari MSJ sebesar 3,2 juta ton dan dari SB sebesar 0,4 juta ton. “Jika dibandingkan dengan kuartal I/2012, jumlah volume penjualan relatif sama,” ujarnya.
Veronica menambahkan perseroan telah menghabiskan belanja modal selama kuartal I/2013 sebesar US$0,5 juta, yang digunakan untuk pembangunan underpass di MSJ dan jalan akses ke pelabuhan di PT Tambang Batubara Harum (TBH).