BISNIS.COM,SHANGHAI -- Harga tembaga turun untuk hari ketiga di London setelah spekulasi manufaktur China pada April meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan dari konsumen terbesar tersebut. Harga aluminium, timbal, nikel dan seng juga turun.
Nilai tembaga untuk pengiriman 3 bulan di London Metal Exchange turun sebanyak 1,2% menjadi US$6.853 per metrik ton, sebelum diperdagangkan di US$6,877.25 pada 10.01 di Shanghai. Harga logam untuk pengiriman Juli di Comex di New York turun 0,9% menjadi US$3,1150 per pon.
Sebuah pembacaan awal Purchasing Managers’ Index yang dirilis oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics berada di level di 50,5. Yang dibandingkan dengan 51,5 dalam survei Bloomberg, dengan pembacaan akhir di level 51,6 pada bulan Maret.
"Data ekonomi turun dari perkiraan, memukul pasar saham dan logam. Sekarang semua mata akan tertuju pada data resmi PMI yang akan dirilis pada tanggal 1 Mei ," kata Wang Na, analis di Guolian Futures Co
Analis Peter Richardson dan Joel Derek mengatakan Morgan Stanley menurunkan perkiraan harga tembaga, aluminium, nikel, seng, timah, sementara mengulangi preferensi untuk tembaga dan timah. Perkiraan harga tembaga 2013 turun 9% menjadi US$3,53 per pon (US$ 7.793 per ton), dan perkiraan 2014 berkurang 3% menjadi US$3,60.
Harga logam untuk pengiriman Agustus di Shanghai Futures Exchange naik 0,5% menjadi 49.260 (US$7.976) per ton. (Bloomberg)(Foto:research.pacific2000)
HARGA TEMBAGA: Turun Akibat Spekulasi Ekonomi China
BISNIS.COM,SHANGHAI -- Harga tembaga turun untuk hari ketiga di London setelah spekulasi manufaktur China pada April meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan dari konsumen terbesar tersebut. Harga aluminium, timbal, nikel dan seng juga turun.Nilai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
30 menit yang lalu
KALEIDOSKOP 2024: Prospek Cerah Multifinance kala Tren Akuisisi Berlanjut
23 jam yang lalu