BISNIS.COM, JAKARTA—Di tengah-tengah fluktuasi harga komoditas batu bara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) konsisten melakukan efisiensi.
Salah satunya adalah dengan menggelar RUPS Tahunan di sebuah ruangan sederhana di Balai Kartini, Jakarta.
Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir atau yang biasa dipanggil Boy Thohir ini mengatakan tahun ini perseroan menjalankan usaha dengan wajar sambil terus melakukan efisiensi.
“Saat ini kondisinya back to basic dulu. Kita tahu semua lah [kondisi harga batu bara], lihat saja performance-performance [perusahaan] yang lain. Harga masih relatif kompetitif, but it’s ok. Bisnis batu bara itu jangka panjang, intinya bagaimana kita bisa me-manage cost,” ujarnya ketika ditemui usai RUPS Tahunan di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Boy Thohir mengatakan tidak ada yang bisa memperkirakan harga jual batu bara, yang akan sangat mempengaruhi kinerja keuangan suatu perusahaan batu bara.
Oleh sebab itu, dari sisi internal perusahaan, tahun ini Adaro konsentrasi melakukan efisiensi usaha dan belum akan melakukan ekspansi usaha secara besar-besaran.
“Sekarang harga fuel naik, semua naik. Tapi kami melakukan efisiensi, termasuk hari ini RUPS kita lakukan cukup sederhana. Kalau bisnis lagi oke, kita share bersama-sama. Tapi kalau dalam kondisi challenging, kita harus tunjukkan efisiensi mulai dari diri kita sendiri,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, langkah efisiensi lainnya adalah dengan menjalankan proyek Overburden Out of Pit Crushing and Conveying System (OPCC) di tambang Tutupan, yang diperkirakan beroperasi Mei 2013. Proyek OPCC ini akan membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak.
“Efisiensi tentunya kami lagi bangun OPCC, itu dalam rangka untuk saving juga,” ujarnya. (ra)