BISNIS.COM, JAKARTA—Rerata pertumbuhan laba bersih emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun lalu naik 40% seiring dengan mayoritas emiten yang memiliki orientasi pasar domestik.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai capaian tersebut mengindikasikan mayoritas emiten masih mengandalkan daya beli masyarakat sebagai pendorong utama kinerja keuangannya selama ini.
“Sekitar 80% dari total emiten yang tercatat di BEI, memiliki bisnis yang berorientasikan domestik. Oleh karena itu, mayoritas memiliki fundamental yang kuat,” ujarnya, Rabu (10/4/2013).
Untuk menjaga daya beli masyarakat tersebut, lanjutnya, pemerintah harus menjaga tingkat inflasi, dan kebijakan-kebijakan yang dapat menggerakkan perekonomian dalam negeri.
Senada dengan di atas, analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan kinerja rerata laba bersih masih akan mencatatkan kinerja yang baik, setidaknya tumbuh 30%.
“Percepatan infrastruktur oleh pemerintah akan menjadi penggerak ekonomi, sehingga akan menjadi sentimen positif terhadap emiten kita,” katanya.
Menurutnya, investor asing banyak melakukan investasi di Indonesia, karena prospektifnya pasar domestik.
Meningkatnya porsi warga kelas menengah setiap tahunnya, membuat daya beli masyarakat terus tumbuh.
Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan capaian tersebut sudah memberikan gambaran yang cukup jika pertumbuhan laba bersih emiten-emiten di bursa efek Indonesia sangat solid.
Inilah yang mendukung kenaikan harga-harga saham di kuartal I/2013.
Pada 2011 pertumbuhan laba emiten kita masih di atas 40%. Pada 2012 mungkin di kisaran 40% karena krisis zona Eropa pada 2011 mulai terimbas di 2012,” ujarnya ketika ditemui di Gedung BEI, Rabu (10/4/2013).
Ito mengatakan seluruh emiten mendorong pertumbuhan laba sepanjang tahun lalu, kecuali emiten-emiten pertambangan dan perkebunan.
Meski demikian, Ito optimistis laba emiten tahun lalu tetap tumbuh, dan tetap di atas pertumbuhan laba emiten-emiten di bursa-bursa regional lainnya. (ra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel