BISNIS.COM, JAKARTA—Emiten migas PT Sugih Energy Tbk (SUGI) mencatatkan laba bersih sebesar US$2,88 juta sepanjang tahun lalu, naik hampir empat kali lipat dari sebelumnya rugi bersih US$776.037 pada 2011.
Dari jumlah laba bersih US$2,88 juta itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tidak sampai setengahnya, yaitu hanya 48,6% atau US$1,4 juta. Sisanya sebesar US$1,48 juta diatribusikan untuk kepentingan nonpengendali.
Seperti dikutip dari laporan keuangan konsolidasi, Senin (1/4), pendapatan usaha mencapai US$7,55 juta, naik lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya US$3,47 juta.
Jasa migas masih menyumbang pendapatan paling besar yaitu US$5,37 juta atau sekitar 71%. Pendapatan sisanya, berasal dari drilling rig 98 sebesar US$2,09 juta dan bisnis lain-lain sebesar US$95.062.
Menariknya, pada 2011 seluruh pendapatan usaha perseroan hanya bersumber dari jasa, yakni dari kontrak satu-satunya dengan sebuah perusahaan berbasis panas bumi yaitu PT Star Energy Geothermal.
Namun pada 2012, sumber pendapatan dari jasa cukup bervariasi, mulai dari PT Star Energy Geothermal, PT Asia Petrocom Services, dan Clover Tree Enterprise Ltd, yang totalnya mencapai US$7,46 juta atau mewakili lebih dari 10% dari total pendapatan.
Beban pokok pendapatan sepanjang 2012 tercatat sebesar US$2,22 juta, turun 31,7% dari sebelumnya US$3,25 juta. Sehingga, laba kotor menjadi US$5,33 juta, meroket dari sebelumnya yang hanya US$219.047.
Berdasarkan catatan Bisnis, Sugih melalui anak usahanya memiliki hak partisipasi di dua blok eksplorasi migas di Sumatra, yaitu 49% di Blok Lemang (non-operator) dan 100% di Blok Kalyani (sekaligus bertindak sebagai operator).
Sementara itu, jasa operasional migas dijalankan oleh anak usahanya, PT Resources Jaya Teknik Manajemen Indonesia. Resources Jaya Teknik mengerjakan jasa pengeboran, termasuk jasa penyediaan dan penyewaan peralatan, mobilisasi, work-over sumur dan jasa pengembangan, hingga konsultasi pengeboran. (faa)