BISNIS.COM, JAKARTA--Masih tingginya ketidakpastian global serta ekspektasi inflasi 2013 yang meningkat berpotensi kembali memberikan tekanan terhadap pergerakan di pasar surat utang Indonesia hari ini, Kamis (28/3/2013).
Ariawan, Analis obligasi PT Sucorinvest Central Gani mengatakan kekhawatiran terhadap kondisi Eropa meningkat seiring munculnya ketidakpastian politik di Italia. "Kembali meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi Italia mendorong kenaikan yield surat utang Pemerintah Italia sebesar 20 basis poin ke level 4,77% semalam," katanya dalam riset harian.
Dari AS, sambungnya, data pending home sales yang dirilis semalam, turun lebih buruk dari perkiraan. Hal ini menambah kekhawatiran pelaku pasar akan pemulihan ekonomi AS yang masih melambat.
Dia menjelaskan kekhawatiran pelaku pasar yang meningkat juga tercermin dari kenaikan angka VIX Index semalam ke level 13,2 dari level hari sebelumnya sebesar 12,8. Menurutnya, di tengah kekhawatiran yang meningkat, beberapa pelaku pasar beralih dari riskier assets ke safe-haven assets.
"Masih tingginya kekhawatiran akan kondisi eksternal berpotensi membuka ruang koreksi lanjutan di pasar surat utang Indonesia di tengah masih tingginya ekspektasi inflasi. Adanya libur bursa besok juga berpotensi mendorong investor cenderung wait and see dan dapat memicu volume perdagangan yang relatif terbatas hari ini," tuturnya.
Pada perdagangan kemarin, Rabu (27/3/2013), pelemahan signifikan di pasar surat utang Indonesia
berlanjut di tengah masih tingginya ekspektasi inflasi 2013.
Yield SUN mengalami kenaikan disepanjang kurva yang mana rata–rata yield bertenor pendek, menengah, dan panjang masing–masing naik sebesar 7 basis poin, 6 basis poin, dan 6 basis poin. Yield SUN acuan bertenor 10 tahun naik 4 basis poin ke level 5,61% kemarin.
Seri FR0065 menjadi SBN teraktif di pasar sekunder dengan total volume perdagangan mencapai Rp1,9 triliun. Pada perdagangan obligasi korporasi, ASDF01BCN2 menjadi obligasi yang paling banyak ditransaksikan di pasar dengan total volume perdagangan mencapai Rp116,0 miliar.
Sementara itu, pasar obligasi pemerintah berdenominasi dollar AS bergerak dalam rentang yang terbatas kemarin seiring beberapa investor yang masih wait and see terhadap rencana penerbitan obligasi global oleh pemerintah.
Yield Indo-17, Indo-22, dan Indo-42 masing–masing masih ditutup di level 2,34%, 3,54%, dan 4,80%. (ln)
PASAR SUN: Berpotensi Tertekan Sentimen Eksternal & Internal
BISNIS.COM, JAKARTA--Masih tingginya ketidakpastian global serta ekspektasi inflasi 2013 yang meningkat berpotensi kembali memberikan tekanan terhadap pergerakan di pasar surat utang Indonesia hari ini, Kamis (28/3/2013). Ariawan, Analis obligasi PT
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Achmad Aris
Editor : Others
Konten Premium