Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PABRIK SEMEN BARU: Genjot Kapasitas 25 Juta Ton/Tahun, Indocemet Gandeng Investor China

BISNIS.COM, JAKARTA—Emiten semen, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) membangun pabrik semen baru pertama pada tahun ini dengan menggandeng perusahaan asing asal China, Tianjin Cement Industry Design & Research Institute Co. Ltd. Tianjin

BISNIS.COM, JAKARTA—Emiten semen, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) membangun pabrik semen baru pertama pada tahun ini dengan menggandeng perusahaan asing asal China, Tianjin Cement Industry Design & Research Institute Co. Ltd.

Tianjin Cement merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan penyedia peralatan bagi pengembangan industri semen di China.

Adapun, pabrik tersebut terletak di kompleks pabrik Ciutereup, Bogor dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun.

Direktur Utama Indocement Daniel Lavalle mengatakan pembangunan pabrik tersebut merupakan bagian dari rencana perseroan dalam menggenjot kapasitas produksi semen hingga 25 juta ton per tahun, dari kapasitas produksi saat ini 18,6 juta ton semen.

“Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan pasar, kami akan terus berupaya meningkatkan kapasitas produksi. Saat ini total pabrik semen yang dimiliki perseroan sebanyak 12 unit.,” ujarnya dalam paparan publik di Hotel Shangrila, Senin (25/3/2013).

Seperti diketahui, pabrik semen senilai Rp6 triliun ini merupakan rangkaian dari ekspansi perseroan dalam mengembangkan kapasitas produksi semen.

Selain di Bogor, perseroan juga akan membangun dua pabrik baru di Jawa Tengah dan di luar pulau Jawa.

Daniel menjelaskan saat ini perseroan masih mengkaji dampak lingkungan atau amdal di daerah incaran tersebut untuk mendapatkan izin pembangunan pabrik semen.

Kendati demikian, perseroan tidak memberikan penjelasan lokasi calon pabrik barunya tersebut.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2012, perseroan mencatatkan kenaikan laba bersih 32,2% menjadi Rp4,76 triliun.

Kenaikan laba bersih tersebut ditopang dari pencapian pendapatan usaha Rp17,29 triliun, naik 24,5% dari tahun sebelumnya Rp13,88 triliun.

Sementara itu beban pokok pendapatan perseroan tercatat Rp9,02 triliun, naik 21%, dari posisi sebelumnya Rp7,45 triliun. Adapun, aset perseroan tercatat naik 25,3% menjadi Rp22,75 triliun dari posisi 2011 sebesar Rp18,15 triliun.(29/yop)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper