BISNIS.COM, JAKARTA--Dua obligasi PT Toyota Astra Financial Services yang jatuh tempo pada 2013 mendapat peringkat AA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) karena kas internal yang kuat.
Analis Pefindo Danan Dito menyampaikan pihaknya menegaskan kembali peringkat AA untuk Obligasi II/2012 Seri A senilai Rp389 miliar dan Obligasi I/2011 Seri B sebesar Rp121 miliar.
"Obligasi II/2012 akan jatuh tempo pada 7 juli 2013, sedangkan Obligasi I/2011 tenggatnya 15 Juni 2013," ujarnya dalam keterangan resmi yang dirilis, Rabu (13/3/2013).
Menurut dia, kesiapan perusahaan untuk membayar utang obligasi jatuh temponya didukung oleh kas internal dan dana setara kas yang dimiliki perseroan senilai Rp203,7 miliar per September 2012.
Selain itu, terdapat pula pemasukan bulanan atas angsuran piutang pembiayaan dari para konsumen yang mencapai Rp585,5 miliar.
Toyota Astra juga masih memiliki fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar Rp3,5 triliun
Untuk diketahui, Toyota Astra merupakan perusahaan pembiayaan dengan bisnis utama untuk mendukung penjualan kredit mobil Toyota di Indonesia.
Perusahaan joint venture PT Astra International Tbk dan Toyota Financial Services Corporation, ini berada langsung di bawah produsen kendaraan bermotor asal Jepang, Toyota Motor Corporation. (ra)
OBLIGASI ASTRA dapat Peringkat AA
BISNIS.COM, JAKARTA--Dua obligasi PT Toyota Astra Financial Services yang jatuh tempo pada 2013 mendapat peringkat AA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) karena kas internal yang kuat. Analis Pefindo Danan Dito menyampaikan pihaknya menegaskan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
51 menit yang lalu
Strategi Emiten Bank BBNI, BMRI & BNLI Hadapi Tantangan Likuiditas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
38 menit yang lalu
Intip Peluang Saham LQ45 Berkinerja Kinclong Jelang Akhir Tahun
3 jam yang lalu
Menakar Ketahanan Sektor Konsumer Saat Rupiah Melemah
4 jam yang lalu