BISNIS.COM,JAKARTA -- Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memperkirakan maksimal kupon 8% untuk obligasi global US$500 juta.
Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan rapat umum pemegang saham (RUPS) telah menyetujui penerbitan global bond yang sebagian besar untuk membayar utang.
"Penerbitan global bond ini merupakan diversifikasi sumber pendanaan. RUPS sudah menyetujui maksimal kupon 8% mungkin lebih rendah," ujarnya Kamis (7/3/2013).
Dia menjelaskan sekitar 81% hasil bersih penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk melunasi pinjaman yang akan jatuh tempo atau mempercepat pelunasan. Sementara itu sisanya 19% akan digunakan untuk ekspansi yang mendukung pertumbuhan bisnis.
Penyedia menara telekomunikasi (BTS) ini akan melakukan roadshow atau mencari calon investor mulai akhir Maret ke Asia, Eropa dan Maret.
Sejauh ini, perusahaan yang mayoritas sahamnya dipegang Saratoga Capital dan Provident Capital itu masih memiliki fasilitas pinjaman US$250 juta yang belum dicairkan. Namun untuk meragamkan sumber pinjamaan perseroan menerbitkan obligasi ini.
Rencana anggaran belanja (capex) perseroan tahun ini mencapai US$250 juta yang difokuskan untuk meningkatkan jumlah antena 3G seiring dengan kebutuhan akses data masyarakat.
"Penggunaan akses data mencetak growth yang signifikan dibandingkan voice dan sms. Ini meningkatkan kolokasi maupun tenant yang sudah ada," tambahnya.
Per Desember 2012, Tower Bersama memiliki dan mengoperasikan 8.439 situs dengan 13.708 penyewaan. (bas)
GLOBAL BOND: TBIG Targetkan Maksimal Kupon 8%
BISNIS.COM,JAKARTA -- Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memperkirakan maksimal kupon 8% untuk obligasi global US$500 juta.Direktur Tower Bersama Helmy Yusman Santoso mengatakan rapat umum pemegang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 menit yang lalu
OJK Disentil Soal Masih Sepinya Bursa Karbon
12 menit yang lalu
Entitas Anak BUMN Karya Adhi Commuter (ADCP) Mau Rombak Pengurus
1 minggu yang lalu