BISNIS.COM, JAKARTA--Perusahaan plat merah, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 17,4% menjadi Rp12,8 triliun sepanjang tahun lalu.
Direktur Utama Telkom Arief Yahya menuturkan pencapaian itu disokong dari pendapatan yang tumbuh sebesar 8,29% menjadi Rp77,1 triliun.
Perseroan mencatatkan beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp16,8 triliun pada 2012 dari realisasi 2011 sebesar Rp16,3 triliun.
Beban karyawan naik menjadi Rp9,78 triliun dan beban pemasaran juga naik menjadi Rp4,66 triliun sepanjang 2012.
Di sisi lain, laba usaha perseroan tercatat naik menjadi Rp25,69 triliun pada 2012 dari pencapaian 2011 sebesar Rp21,95 triliun. Laba sebelum pajak penghasilan naik menjadi Rp24,22 triliun pada 2012 dari realisasi periode sebelumnya Rp20,85 triliun.
Sementara itu, laba bersih per saham naik menjadi Rp669,19 pada 2012 dari periode sama sebelumnya Rp559,67.
“Dengan pencapaian itu, kami optimistis pendapatan bisa tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri sebesar 6%,” tuturnya dalam publikasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (6/3).
Direktur Keuangan Telkom Honesti Basyir menambahkan kontribusi pendapatan perseroan mayoritas masih ditopang oleh Telkomsel sekitar 70%, sedangkan 30% disumbang dari anak usaha Telkom lainnya.
Perseroan akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/Capex) sebesar US$2 miliar atau setara dengan Rp19,406 triliun pada tahun ini.
Dana tersebut, ungkapnya, akan digunakan untuk membiayai ekspansi perseroan tahun ini. Telkom gencar mengepakkan sayap ke 10 negara. Dari target 10 negara itu, Telkom sudah merealisasikan ekspansinya di dua negara, yakni Timor Leste pada 19 Januari 2013 dan Australia pada 24 Januari 2013.
“Selain dua negara itu, kami akan ekspansi ke Macau, Taiwan, Myanmar, Hong Kong, dan sejumlah negara potensial lainnya. Kami optimistis bisa direalisasikan tahun ini juga,” ungkapnya.