JAKARTA -- PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ/JFX) menargetkan akan menunjuk direksi baru pada awal tahun depan untuk mengisi dua posisi yang lowong sejak November lalu.Hansen Wibowo, tim seleksi direksi sekaligus salah satu pemegang saham BBJ, mengatakan akan segera melakukan proses pemilihan direksi."Kami target akhir Januari sudah selesai dan terpilih direksi baru. Kriteria akan melengkapi 3 kategori tersebut yaitu dari elemen akademisi, industri dan birokrat," ujarnya Kamis (13/12)Sementara itu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) sebagai regulator akan mendukung target tersebut dengan melakukan uji kelayakan/ fit and proper test bagi para calon direktur."Kami berharap direksi terpilih mampu mendukung kinerja lebih baik termasuk meningkatkan transaksi komoditas primer atau multilateral," ujarnya.Dia menambahkan Bappebti menyesal terhadap pemberhentian itu tetapi menghormati keputusan pemegang saham yang memiliki kewenangan tertinggi dalam BBJ.Seperti diberitakan sebelumnya, rapat umum pemegang saham (RUPS) BBJ pada 21 November telah memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat I Made Sukarwo dari posisi presiden direktur dan Roy Sembel dari posisi direktur.Saat ini, hanya tersisa satu direktur di BBJ yaitu Bihar Sakti Wibowo. (if)
DIREKSI BARU BBJ: Akan Dipilih Januari 2013
JAKARTA -- PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ/JFX) menargetkan akan menunjuk direksi baru pada awal tahun depan untuk mengisi dua posisi yang lowong sejak November lalu.Hansen Wibowo, tim seleksi direksi sekaligus salah satu pemegang saham BBJ, mengatakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhina Wulandari
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Harga Emas Antam Hari Ini Termurah Rp784.000, Saatnya Borong?
22 jam yang lalu