TOKYO-Harga tembaga naik untuk hari kedua setelah kinerja China tumbuh di atas ekspektasi serta sinyalemen peningkatan permintaan komoditas itu oleh Amerika Serikat.
Bloomberg menyebutkan harga tembaga untuk pengiriman 3 bulan naik 0,9% menjadi US$7.898,50 per ton di London Metal Exchange dan berada pada level US$7.658,25 pukul 15.46 waktu Tokyo.
Inflasi China turun ke level terendah dalam 33 bulan, yang menjadi pertanda kinerja pemerintah Negeri Tirai Bambu itu berhasil mendukung pertumbuhan tanpa ada penaikan harga. (Foto: Bloomberg)
Adapun defisit perdagangan AS menyempit secara tak terduga pada September yang disertai penurunan data pengganguran.
"Tekanan inflasi tidak menjadi perhatian dalam jangka pendek. Itu berpotensi meningkatkan kesempatan bagi Bank Sentral China untuk mengambil kebijakan yang lebih akomodatif dan akan mendorong harga naik," kata Nick Trevethan, Ahli Strategi Komoditas Australia & New Zealand Banking Group Ltd, Jumat (9/11).
Indeks konsumsi China naik menjadi 1,7% pada Oktober dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan estimasi median dalam survei Bloomberg sebesar 1,9%.
Sementara itu harga tembaga untuk pengiriman Desember sedikit berubah pada level US$3,47 per pound di Comex New York.
Harga kontrak untuk pengiriman Februari naik 0,4% menjadi 55.930 yuan atau setara dengan US$8.966 per ton di Shanghai Futures Exchange. (Bloomberg/Sekti Dewi M/yri)