TOKYO--Harga karet naik didorong data manufaktur China yang tumbuh untuk kali pertama dalam 3 bulan pada Oktober, meningkatkan prospek permintaan di negara yang merupakan konsumen terbesar dunia tersebut.
Harga karet untuk pengiriman April naik 1,3% menjadi ¥253,3 per kilogram atau setara dengan US$3.232 per ton sebelum diperdagangkan pada level ¥257,2 di Tokyo Commodity Exchange pukul 10.35 waktu setempat.
Indeks pembelian China naik menjadi 50,2 pada Oktober dari 49,8 pada September.
"Data meredam kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi di China," kata Takaki Shigemoto, analis perusahaan riset JSC Corp, Kamis (1/11).
Kenaikan harga karet juga didorong melemahnya nilai tukar yen terhadap dolar AS. Bank Sentral Jepang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan melakukan program pembelian aset senilai ¥11 trilun.
Harga karet untuk pengiriman Januari sedikit berubah pada level 24.815 yuan atau setara dengan US$3.935 per ton di Shanghai Futures Exchange setelah naik 0,5% menjadi 24.910 yuan. Adapun harga karet Thailand bebas on board turun 0,8% menjadi 92,95 baht atau setara dengan US$3,03 per kilogram. (Bloomberg/if)