JAKARTA: Hedge fund menaikkan posisi bullish atas perak hingga 10 kali lipat sejak Juni di tengah spekulasi kinerja logam tersebut akan mengungguli emas yang didorong komitmen stimulus bank sentral untuk memacu perekonomian.
Berdasarkan data Bloomberg investor membeli 717,2 ton perak senilai US$786 juta melalui bursa pada kuartal ini, terbesar dalam setahun terakhir.
Harga perak naik hingga 53% setelah Federal Reserve melakukan pelonggaran kuantitatif pertama pada Desember 2008 sampai Maret 2010 atau naik dua kali lipat dibandingkan harga emas saat itu.
Adapun saat pelonggara moneter tahap kedua, perak naik 24% pada Juni 2011 atau tiga kali dibadingkan kenaikan emas. Morgan Stanley memperkirakan harga emas akan tetap memukul emas dalam beberapa kuartal ke depan.
"Pengumuman baru atas stimulus oleh bank sentral benar-benar memicu reli. Harga perak kini kini telah menjadi sebuah drama dua arah, mendapatkan tawaran baik pada permintaan industri serta menjadi lindung nilai moneter," kata Peter Sorrentino, yang membantu mengelola aset sebesar US$14,6 miliar di Huntington Asset Advisors, Kamis (27/9).
Perak merupakan komoditas berkinerja terbaik tahun ini. The Standard & Poor GSCI dari 24 komoditas naik 1,4% sejak awal Januari dan indeks MSCI All-Country World dari ekuitas naik 11%.
Beberapa investor membeli emas dan perak sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan melemahnya dolar. Indeks The US Dollar Index, yang mengukur terhadap enam mitra dagang utama, melemah 7,7% sejak akhir November 2008.
Bank sentral meningkatkan stimulus karena kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi. Aplikasi industri mencapai 53% dari permintaan perak.
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde mengatakan dalam sebuah pidato di Washington pada 24 September bahw ekonomi global tumbuh lebih rendah dibandingkan perkiraan pada Juli. IMF mengharapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5% tahun ini dan 3,9% pada 2013.
"Investor memilih logam sebagai aset lindung nilai karena mereka yakin stimulus tidak akan mempengaruhi ekonomi selama 6 bulan atau lebih,” ujar Dan Denbow, Manajer Investasi USAA Precious Metals & Minerals Fund.(msb)