JAKARTA: PT Bursa Berjangka Jakarta menargetkan peningkatan volume transaksi mencapai 1.500 lot per hari menjelang akhir tahun ini. Sejauh ini, volume transaksi di bursa komoditas tersebut masih di bawah target atau hanya 850 lot per hari.
Direktur Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Roy Sambel mengatakan target tersebut sejalan dengan komitmen perseroan untuk meningkatkan transaski multilateral. Dia mengakui, volume transaksi saat ini masih sedikit mengingat rendahnya pemahaman masyarakat mengenai bursa komoditas.
“Setiap bulan volume transaksi terus bertambah, namun jumlah tersebut masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan potensi pasar di Indonesia. Kami harapkan dengan terus memberikan sosialisasi volume transaksi bisa memenuhi target 1.500 lot per hari,” katanya saat ditemui Bisnis, Senin (17/9/2012).
Roy mengatakan volume transaski di BBJ masih didominasi oleh transaski bilateral yang mencapai 25.000 lot per hari. Kendati demikian, di mengaku optimistis target peningkatan transaksi multilateral tersebut akan tercapai.
Total transaski BBJ pada Agustus tercatat sebesar 599.021 lot atau naik 0,9% dibandingkan pada Juli. Dari total tersebut hanya sebanyak 16.091 lot yang merupakan transaksi multilateral dan selebihnya merupakan transaksi bilateral.
Perdagangan secara multilateral merupakan transaksi kontrak berjangka yang diselenggarakan bursa dan dilakukan oleh banyak pialang dan banyak pedagang. Di BBJ ada produk emas, olein, dan kakao yang ditransaksikan secara multilateral.
Adapun, produk foreign exchange atau forex, stock index, mapun emas Loco London yang berkode XAU, ditransaksikan secara dua pihak di luar bursa
“Produk yang berkontribusi paling besar adalah kontrak emas dan kontrak indeks emas,” katanya.
Pada Agustus, total transaksi kontrak emas dan kontrak indeks emas di BBJ tercatat sebesar 8.468 lot atau menyumbang 52,63% dari total transaksi. Adapun kontrak kakao sebanyak 4.924 lot atau sebesar 30,60% dan olein2.699 lot atau 16,77%.(msb)