JAKARTA: Tren harga minyak diprediksi tetap bullish dalam beberapa waktu ke depan, meskipun secara tahunan telah terkoreksi 3,6%.Analis Realtime Wahyu T. Laksono mengatakan harga berpeluang untuk terus naik tetapi masih akan dibebani sejumlah data Amerika Serikat sebagai konsumen terbesar."Secara teknikal harga minyak masih bullish sejak 29 Juni. Beberapa pekan terakhir harga cenderung konsolidasi di US$94--US$98 per barel," ujarnya nya kepada Bisnis, Jumat (7/9/2012).Wahyu menjelaskan koreksi tahunan yang terjadi pada minyak masih pada kisaran normal. Menurut dia, pelemahan harga minyak didorong oleh krisis global yang memangkas permintaan.Menurutnya, harga minyak berpeluang menembus ke level US$97 per barel apabila didukung data tenaga kerja AS."Jika data tenaga kerja AS cukup bagus maka akan mendukung harga minyak ke level yang lebih tinggi," ujarnya.Di pasar global, harga minyak turun dari penutupan tertinggidalam hampir 1 pekan karena di tengah spekulasi melambatnya data tenaga kerja AS pada Agustus.Harga kontrak terkoreksi 1%, pertama kalinya dalam 3 hari terakhir dan menuju penurunan mingguan pertama dalam 6 pekan terakhir."Minyak kini telah tiba pada situasi dimana harga mungkin akan lebih baik atau sebaliknya," kata Ric Spooner, analis pasar utama CMC Markets seperti dikutip dari Bloomberg.Minyak mentah untuk pengiriman Oktober turun 98 sen menjadi US$94,55 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada pada level US$95,18 pukul 14.04 waktu Singapura.Kontrak sempat naik 17 sen menjadi US$95,53, penutupan tertinggi sejak 31 Agustus.Adapun harga kontrak minyak brent untuk penyelesaian Oktober turun 18 sen atau 0,2% menjadi US$113,31 per barel di ICE London.Premi patokan Eropa untuk West Texas Intermediate berada pada level US$18,13, naik dari posisi sebelumnya sebesar US$17,96.Data dalam 1 pekan terakhir menunjukan masih rendahnya pertumbuhan manufaktur di AS, China dan kawasan euro. Mengacu data BP Plc tiga wilayah tersebut menyumbang hampir setengah dari konsumsi minyak dunia tahun lalu. (bas)
HARGA MINYAK: Terkoreksi 3,6%, Tetapi Diprediksi Tetap Bullish
JAKARTA: Tren harga minyak diprediksi tetap bullish dalam beberapa waktu ke depan, meskipun secara tahunan telah terkoreksi 3,6%.Analis Realtime Wahyu T. Laksono mengatakan harga berpeluang untuk terus naik tetapi masih akan dibebani sejumlah data Amerika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhina Wulandari
Editor : Aang Ananda Suherman
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu