SINGAPURA: Rupee dan ringgit memimpin penurunan mata uang Asia karena kekhawatiran kemerosotan data manufaktur AS akan mencegah pengambilan risiko menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa.Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, rupee tergelincir 0,5% menjadi 55,94 per dolar pukul14.12 di Mumbai dan ringgit turun 0,4% menjadi 3,12. Baht Thailand turun 0,3% menjadi 31,28 dan won Korea Selatan terkoreksi 0,2% menjadi 1.135,85."Melemahnya data AS digunakan sebagai alasan untuk penyesuaian posisi atas dolar sebelum peristiwa besar seperti data ECB dan data tenaga kerja di AS," kata Shigehisa Shiroki, Kepala Pedagang Mizuho Corporate Bank Ltd.Ringgit jatuh ke posisi terendah dalam lebih dari 1 pekan sebelum data menunjukan adanya perlambatan ekspor di Asia Tenggara.Menurut Survei Bloomberg, data ekspor naik 3,5% pada Juli dibandingkan tahun lalu. Adapun pada Juni ekspor tumbuh 5,4% pada Juni."Perlambatan pertumbuhan ekspor akan menjadi perhatian, terutama setelah indeks manufaktur di AS kemarin mengecewakan," kata Philip Wee, Ekonom Mata Uang DBS Group Holdings Ltd.Di tempat lain, peso Filipina turun 0,2% menjadi 41,97 per dolar, yuan China diperdagangkan pada level 6,34dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara itu, dolar Taiwan berada pada level NT$29,90.(sde)
MATA UANG ASIA: Rupee & Ringgit Pimpin Penurunan Kurs
SINGAPURA: Rupee dan ringgit memimpin penurunan mata uang Asia karena kekhawatiran kemerosotan data manufaktur AS akan mencegah pengambilan risiko menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa.Berdasarkan data yang dikumpulkan Bloomberg, rupee tergelincir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Andhina Wulandari
Editor : Wan Ulfa Nur Zuhra
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 menit yang lalu
KALEIDOSKOP 2024: Divestasi Triliunan Rupiah INCO, GOTO hingga ADRO
6 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 menit yang lalu
KALEIDOSKOP 2024: Divestasi Triliunan Rupiah INCO, GOTO hingga ADRO
6 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
11 jam yang lalu