JAKARTA: Di tengah ancaman pelambatan bisnis akibat kenaikan uang muka, penyaluran pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk masih dapat tumbuh, karena ditopang ekspansi kendaraan roda empat dan syariah.
I Dewa Made Susila, Direktur sekaligus Chief Financial Officer (CFO) Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance), mengatakan penyaluran pembiayaan pada periode Januari—Agustus mencapai Rp21,7 triliun, meningkat 3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Kami lihat pada Juli penyaluran pembiayaan sempat turun dibandingkan dengan Juni. Akan tetapi Juli ke Agustus mulai stabil,” ujarnya hari ini, Selasa (4/9/2012).
Willy Suwandi Dharma, Direktur Utama Adira Finance, menjelaskan ekspansi tersebut ditopang oleh kenaikan penjualan kendaraan roda empat, sementara roda dua mengalami penurunan.
Secara industri, penjualan kendaraan roda empat sampai Juli tercatat 638.264 unit atau naik 26% dari tahun sebelumnya 506.728 unit. Sementara penjualan motor turun 8% menjadi 3,7 juta unit.
“Saat ini 60% porsi pembiayaan kami di motor dan sisanya di mobil. Namun kalau penjualan mobil terus tumbuh, sementara motor turun, maka porsi pembiayaan tersebut bisa berubah,” ujarnya.
Selain itu, ekspansi bisnis juga ditopang oleh pembiayaan unit usaha syariah yang telah mencapai Rp1,6 triliun, meskipun baru berumur 3 bulan. Pembiayaan syariah menjadi andalan multifinance karena belum dikenakan aturan batas minimal uang muka yang berlaku sejak 15 Juni lalu.
“Namun kami tidak jor-joran dalam pembiayaan syariah meskipun uang muka bisa lebih kecil. Kami tetap menyalurkan pinjaman sesuai dengan manajemen risiko,” ujarnya. (sut)